Peningkatan Kualitas Pendampingan: Sertifikasi Korda dan Pengajar
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Rumah Tahfidz Center (RTC) telah membahas banyak terobosan baru. Sejak dibuka pada Senin (22/2) pagi Rakernas ini telah mengantongi berbagai macam inovasi, tak terkecuali bagi para asatidz dan santri Rumah Tahfidz.
Direktur Utama PPPA Daarul Qur'an, Abdul Ghofur menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sertifikasi bagi para guru ngaji, termasuk para asatidz dan santri Rumah Tahfidz.
"Kita di 2021 ini akan perbanyak sertifikasi, untuk astaidz, guru dan santri kita, memang mereka nantinya bisa mengajar di berbagai tempat," ungkap Ghofur.
Ia menyampaikan bahwa sertifikasi ini perlu untuk memahami standar kompetensi yang harus dimiliki bagi guru dan calon guru. Mengingat, para santri Rumah Tahfidz juga merupakan kader dan nantinya akan menjadi penerus dakwah PPPA Daarul Qur'an di pelosok daerah.
"Karena banyak pengajar itu bisa kita dorong untuk sertifikasi, karena penting, tidak hanya selembar sertifikat, tapi kita jadi memahami apa saja standar kompetensi yang harus dimiliki oleh kita," tuturnya.
Upaya tersebut bukan tanpa alasan. Mengingat saat ini Daarul Qur'an telah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
Menurut Pimpinan LSP, Ustadz Muhammad Bisyri yang juga hadir dalam acara tersebut, Daarul Qur'an mendirikan LSP dengan tujuan sebagai kualiti kontrol baik untuk guru maupun para santri.
Sebab, perkembangan kelembagaan Daarul Qur'an sudah sangat cepat seiring berjalannya waktu. Tentu saja hal itu merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. Namun juga menjadi tugas Daarul Qur'an untuk mengikutinya dengan kualitas Sumber Daya Insani (SDI).
"LSP diharapkan menjadi instrumen untuk meneguhkan dan mengokohkan Daarul Qur'an yang sudah luar biasa, untuk mengimbangi percepatan kelembagaan Daarul Qur'an," ucapnya.
Dengan adanya LSP, ia berharap Daarul Qur'an dapat tumbuh dengan baik dari sisi kelembagaan maupun SDI. Sehingga keseimbangan tersebut menciptakan Daarul Qur'an yang lebih banyak menebar kebaikan. []