PPPA Resmikan Rumah Qur'an Dasan Lekong

PPPA Resmikan Rumah Qur'an Dasan Lekong
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

PPPA Daarul Qur’an kembali meresmikan rumah Qur’an untuk masyarakat terdampak gempa di Dasan Lekong, Desa Sigar Penjalin, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 21-22 Januari. Sebanyak 100 rumah yang dibangun dari puing-puing reruntuhan bangunan “ricycle house” ahkirnya kini berdiri kokoh.

Peresmian tersebut langsung dihadiri Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an Tarmizi As Shidiq dan didampingi Dewan Syariah KH Ahmad Kosasih dan CEO Paytren Hari Prabowo. Turut hadir Rian Ekky Pradipta yang merupakan vokalis Group Band D’Masiv serta sejumlah tokoh di Dasan Lekong.

Tarmizi mengatakan, lembaganya menargetkan 1000 rumah Qur’an berdiri di Lombok. Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan di hadapan warga Dasan Lekong dalam peresmian Rumah Qur’an.

"Target kita membangun 1.000 Rumah Qur’an, tapi baru terealisasi 180 unit. Namun ini akan terus kami lanjutnya hingga target 1.000 rumah terwujud sampai akhir tahun 2019,“ ujar Tarmizi.

Tarmizi menjelaskan, hingga saat ini sudah ada dua Kampung Qur’an yang dibangun. Pertama adalah Kampung Qur’an di Dusun Melempo, Desa Obel-obel, Kabupaten Lombok Timur yang telah diresmikan pada 9 Oktober 2018 yang lalu. Sementara yang kedua adalah Kampung Qur’an Dasan Lekong.

Dalam sambutan yang disampaikan, Tarmizi menyebut ada campur tangan Allah SWT hingga akhirnya Kampung Qur’an di Dasan Lekong ini berdiri.

“Masyarakat Dasan Lekong adalah masyarakat terpilih. Karena siapa yang menggerakkan kaki kami hingga berada di sini pascagempa? Itu pastinya Allah SWT. Saya yakin Allah melihat sesuatu yang istimewa dari masyarakat desa ini. Insya Allah kelak akan ada anak-anak penghafal Qur’an yang menjadi pemimpin dari desa ini,” tutur Tarmizi.

Warga juga merasa senang dengan kehadiran Rumah Qur’an yang menjadi bagian dari Kampung Qur’an ini. Adalah Nasip, salah satu warga Dasan Lekong yang berterima kasih karena sudah dibangunkan hunian baru sebagai pengganti rumahnya yang hancur diguncang gempa.

“Saya enggak menyangka, tangisan dan kesedihan kami enam bulan lalu kini berganti tawa dan senyum optimis menatap masa depan,” kata Nasip.