Pertemuan Perdana Santri Tunanetra Saat Pandemi

Pertemuan Perdana Santri Tunanetra Saat Pandemi
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

PPPA Daarul Qur'an Surabaya menyambut kehadiran santri tunanetra sebanyak 13 orang, Jumat (4/9). Para santri merupakan komunitas tunanetra yang dinaungi oleh PPPA Daarul Qur'an Surabaya, diberi nama Rumah Tahfidz Mata Hati.

Pertemuan sore itu, merupakan pertemuan perdana mereka secara offline di Kantor PPPA Daarul Qur'an Surabaya, di Jalan Rungkut Harapan Blok I no 29, setelah sekian lama hanya bertatap muka secara daring.

Ketika sesi perkenalan, para santri diminta untuk menyampaikan terkait proses belajar dan menghafalkan Al-Qur'an. Beberapa diantaranya ada yang masih terbata-bata dalam membaca Al-Qur'an braille, dan juga ada yang sudah memiliki jumlah hafalan Al-Qur’an.

Ustadz Zahid, selaku pengajar di salah satu rumah tahfidz di Surabaya, memperkenalkan diri sekaligus memberikan dukungan kepada para santri tunanetra, agar berjuang bersama dalam belajar Al-Qur'an dengan sungguh-sungguh.

Menurutnya, meski tidak bisa melihat, akan tetapi para santri masih bisa menggunakan banyak metode dalam mempelajari Al-Qur'an. "Saya senang bisa berkumpul bersama bapak dan ibu sekalian, ini sekaligus saya juga belajar. Dalam belajar Al-Qur'an, kuncinya yaitu murojaah dan Istiqomah. Bapak Ibu sekalian bisa dibantu dengan mendengarkan MP3 berisi ayat Al-Qur'an. Jika belum sempat membaca, bisa dibantu mendengarkan itu," kata Ustadz Zahid.

“Alhamdulillah, dengan adanya pertemuan tersebut menjadi pengingat untuk kita semua, bahwasanya dalam keadaan apapun kita tetap berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mempelajari sekaligus menghafalkan Al-Qur'an,” imbuhnya. []