Rela Jauh dari Rumah untuk Menjadi Penghafal Qur'an
Gita Mahsa Ayu, seorang santri Pesantren Takhasus Putri di Banyuwangi. Gita berasal dari Flores, NTT. Karena rumahnya yang sangat jauh sehingga ia tidak bisa pulang ketika liburan.
Sudah menjadi rutinitas harian untuk membaca dan manghafal Al-Qur'an. Lembar demi lembar, dengan usaha yang senantiasa maksimal agar dapat segera menjadi Penghafal Qur'an.
Gita Mahsa Ayu, seorang santri Pesantren Takhasus Putri di Banyuwangi. Gita berasal dari Flores, NTT. Karena rumahnya yang sangat jauh sehingga ia tidak bisa pulang ketika liburan.
Walaupun rumahnya sangat jauh, ia tetap bersemangat berusaha menghafalkan Al-Qur'an. "Bapak saya berpesan agar saya niat yang sungguh sungguh untuk menuntut ilmu di sini," katanya.
Karena pesan dari ayahnya yang selalu diingat, Gita selalu bersemangat dan berusaha keras agar menjadi penghafal Al-Qur'an. Meskipun susah, tapi Gita tetap berusaha.
Gita juga sempat meneteskan air mata ketika mengingat ora tuanya. Terlihat dari sorot matanya bahwa ia sangat rindu orang tua dan kampung halamannya. Karena sudah satu tahun ia tidak bisa pulang saat liburan.
Gita berharap bahwa ia bisa menjadi penghafal Qur'an. "Semoga saya bisa memberikan mahkota di surga untuk kedua orang tua saya, saya akan berjuang disini untuk menuntut ilmu dan membuat Bapak dan ibu saya bangga," ujarnya dengan penuh harap.