Salat Tepat Waktu
Abdullah bin Mas’ud berkata, saya bertanya kepada Rasulullah: “Apakah amal yang paling dicintai oleh Allah swt.?” Beliau bersabda: “Salat pada waktunya.” Saya bertanya: “Kemudian apa lagi?” Beliau bersabda: “Berbakti kepada orang tua.” Saya bertanya lagi: “Kemudian apa lagi?” Beliau Bersabda: “berjihad di jalan Allah.” Saya berdiam diri dari Rasulullah. Seandainya saya meminta tambah, niscaya beliau akan menambahkan. (HR. Bukhari)
Abdullah bin Mas’ud berkata, saya bertanya kepada Rasulullah: “Apakah amal yang paling dicintai oleh Allah swt.?” Beliau bersabda: “Salat pada waktunya.” Saya bertanya: “Kemudian apa lagi?” Beliau bersabda: “Berbakti kepada orang tua.” Saya bertanya lagi: “Kemudian apa lagi?” Beliau Bersabda: “berjihad di jalan Allah.” Saya berdiam diri dari Rasulullah. Seandainya saya meminta tambah, niscaya beliau akan menambahkan. (HR. Bukhari)
Sebagian dari umat Islam, tanpa disadari, kerap kali melakukan perintah kepada Allah swt. dengan perintah tunggu. Contohnya: “Ya Allah tunggu, saya sedang rapat! Setelah ini saya akan salat.” “Ya Allah saya sedang dalam perjalanan. Tunggu saya sebentar, saya tidak bisa salat tepat waktu!” Semua aktifitas manusia dijadikan sebagai alasan untuk tidak melaksanakan salat tepat waktu. Padahal, hadis di atas menyebutkan bahwa salat tepat waktu adalah amal yang paling utama dan dicintai oleh Allah swt.
Satu fenomena yang menyedihkan ketika melihat umat Islam berangkat pada waktu Subuh untuk mengejar rizki dengan antusias. Namun sayang, mereka lupa untuk melaksanakan salat Subuh tepat waktu, bahkan terkadang tak melaksanakan salat Subuh. Padahal salat Subuh hanya dua rakaat saja dan tak membutuhkan waktu lama seperti aktifitas lainnya. Padahal jika dihitung, dua rakaat salat Subuh pahalanya lebih baik dari pada dunia dan seisinya. Manusia malah dilalaikan dengan mengejar dunia yang tak lebih baik dari pada salat Subuh.
Jika umat mendekat kepada Allah karena amal ibadah yang dilakukan, maka tentu Allah akan mudah memberikan apa yang ia perlukan. Maka dari itu, mengusahakan salat tepat waktu adalah hal yang perlu diprioritaskan.
Melaksanakan salat, apalagi tepat waktu, bisa jadi semacam kuantum atau lompatan bagi seseorang, baik salat sendiri maupun berjemaah. Apalagi jika berhasil mengajak orang lain untuk melaksanakan salat, tentu Allah akan menambahkan pahala yang banyak sekali. Berapa banyak orang yang akan diajak? Orang yang di depan, di samping, dan di sekeliling. Jika mereka terdorong untuk melaksanakan salat, maka itu akan menjadi ladang pahala bagi yang mengajaknya. Begitu banyak dan baiknya Allah menyediakan lahan pahala untuk setiap umat manusia, bahkan dengan hal sepele seperti mengajak orang lain salat.
Allah memang memberikan semua orang jumlah waktu yang sama, namun tak semua orang mampu memaksimalkan waktu tersebut dengan meraup sebanyak-banyaknya pahala. Rasulullah bersabda kepada umatnya: “Apa pendapat kalian, jika di depan pintu salah satu kalian terdapat sungai lalu ia mandi di dalamnya lima kali sehari? Apakah masih tersisa kotoran?” Para sahabat menjawab: “Tentu tidak ada tersisa sedikit pun kotoran dari padanya.” Beliau bersabda: “Begitu pula dengan salat lima waktu. Dengan salat itu, Allah akan menghapuskan dosa-dosa kita.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dukung dakwah tahfizhul Qur'an bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an. Klik di sini untuk donasi!
Narasumber: Dr. M. Anwar Sani, S.sos.I, M.E Pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf Daarul Qur’an
Penulis: Yudi