Saudara Kembar Hafizh Qur'an 30 Juz

Saudara Kembar Hafizh Qur'an 30 Juz
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Rahman dan Rahim, dua pemuda berusia 19 tahun itu sangat bahagia karena bisa menjadi peserta Wisuda Tahfizh Nasional (WTN) 2019. Dua saudara kembar asal Kalimantan Selatan ini telah menyelesaikan hafalan 30 juz. Keduanya adalah santri di bawah naungan Rumah Tahfizh Center (RTC).

Kecintaan mereka terhadap Al-Qur’an telah tertanam sejak kecil. Menjadi keluarga Allah dan memakaikan mahkota kepada kedua orangtua di akhirat kelak, adalah alasan kakak beradik itu untuk belajar, menghafal dan mendataburi ayat-ayat suciNya.

Kesehariannya bersama Qur’an membuat mereka meraih sejumlah prestasi salah satunya di kejuaraan Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) yakni perlombaan membaca dengan tartil atau murottal hafalan Al-Qur’an. Kompetisi ini bertujuan menguji sejauh mana kelancaran hafalan Al-Qur’an peserta.

“Kami ingin menjalankan perintah Allah dan Rasul serta membanggakan, membahagiakan kedua orang tuanya agar di akhirat kelak dapat memakaikan mahkota kebesaran untuk mereka berdua juga untuk guru-guru kami,” ujar Rahim.

Saudara kembar ini memiliki kekompakan yang baik dalam menghafal Al-Qur’an yakni memiliki target satu hari satu halaman, sedangkan untuk murojaah mereka lakukan sehari dua juz. Tentunya, keistiqomahan sangat dibutuhkan untuk melakukan hal tersebut.

"Alhamdulillah perasaan saya luar biasa setelah mengikuti WTN itu, karena saya bisa bertemu Ustaz YM (Yusuf Mansur), bisa lihat-lihat Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an dan bisa ketemu temen-temen dari berbagai penjuru daerah dengan provinsi yang berbeda-beda,” tuturnya.

Meski sempat sedih lantaran kedua orangtua mereka tak hadir dalam WTN kemarin, namun Rahman dan Rahim tetap bahagia karena bisa memberikan yang terbaik kepada sang ayah dan ibu dengan berada di barisan para penghafal Qur’an. Mereka mengaku ingin semakin memperdalam Al-Qur’an.

"Bagi seorang penghafal Qur'an diwisuda itu bukan akhir dari menghafal atau lulus menghafal dan tidak lagi murojaah, tapi ini baru awal bagi seorang penghafal Al-Qur'an untuk lebih mendalami ilmu Al-Qur'annya lagi,” ujar Rahman yang merupakan adik dari Rahim.