Anak Petani yang Ingin Jadi Penghafal Qur'an
Riska Mudrika adalah salah satu santri Akademi Tahfizh binaan PPPA Daarul Qur'an. Gadis 20 tahun itu merupakan anak dari Hamdani, seorang petani di Lampung Selatan.
Riska Mudrika adalah salah satu santri Akademi Tahfizh binaan PPPA Daarul Qur'an. Gadis 20 tahun itu merupakan anak dari Hamdani, seorang petani di Lampung Selatan.
Riska mencoba mengambil tantangan untuk merantau ke Bogor demi bisa menghafal Al-Qur'an. Kemauannya begitu bulat karena ingin membanggakan orang tuanya, terutama ayahnya.
Hamdani yang seorang petani juga tak ingin anaknya hidup pas-pasan di masa mendatang. Ia ingin Riska menjadi anak yang berprestasi. Oleh karena itu, dengan berat hati ia melepas sang anak untuk belajar Al-Qur'an.
Sementara Riska, sadar bahwa perjuangan menghafal Al-Qur'an tidak mudah. Namun, impiannya untuk menjadi hafizhah dan mengangkat derajat orang tua akan diraihnya dengan sungguh-sungguh.
"Perjuangan saya menghafal Qur'an bukanlah sesuatu yang mudah, terlebih menjaga hafalan, tidak semudah membalikkan telapak tangan, banyak cobaan dan ujian," katanya.
Riska terus mencoba sedikit demi sedikit. Meski terasa berat, namun ia tetap bersemangat. Dirinya juga memiliki trik dalam menghafal Al-Qur'an.
"Dibaca-baca sampai 40 kali, terus langsung dihafal satu ayat, terus kalau sudah hafal satu ayat lanjut ayat selanjutnya dan terus diulang-ulang," jelasnya.
Saat ini, ia sudah menghafal sebanyak 19 juz. Hafalan itu ia dapatkan selama dua tahun berada di Akademi Tahfizh.
"Saya ingin menyelesaikan hafalan Qur'an terus membahagiakan orang tua, menjadi orang sukses dan lancara Qur'annya," pungkasnya.