Angka Positif Corona Capai 1046, Laznas PPPA Daarul Qur’an Makin Gencarkan Aksi Kemanusiaan
Wabah virus corona tengah melanda Indonesia sejak awal Maret 2020 lalu. Setiap hari pemerintah terus memperbaharui angka pasien yang terpapar covid-19 ini. Saat ini, jumlah pasien positif per Jumat (27/3) sore telah mencapai angka 1046 orang, meninggal dunia 87 orang, dan sembuh 35 orang.
Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) Institut Teknologi Bandung (ITB) memperkirakan epidemi covid-19 ini baru akan mencapai puncaknya pada minggu kedua atau ketiga April 2020, dan kemungkinan akan berakhir pada akhir Mei atau awal Juni 2020.
Untuk mengantisipasi penyebaran wabah ini, pemerintah juga memberlakukan kebijakan social distancing sejak 16 Maret lalu. Penutupan sekolah, kantor, pabrik, tempat-tempat umum, bahkan rumah ibadah pun dilakukan. Bahkan kepolisian memberikan sanksi bagi masyarakat yang berkerumun karena dianggap menghalangi pelaksanaan penanggulangan wabah, dan diancam pidana penjara satu tahun. (Pasal 14 ayat 1 UU No.4/1984)
Sementara itu, kebutuhan mendesak dari tenaga medis yang kekurangan alat pelindung diri (APD) untuk menangani pasien yang terpapar virus corona pun menjadi sorotan. Pasalnya, para tenaga medis ini akhirnya harus melaksanakan tugasnya hanya menggunakan APD yang alakadarnya. Padahal, keselamatan para petugas medis adalah hal utama sebelum mereka menyelamatkan para pasien terpapar virus corona.
Menyikapi kondisi sosial ini, Direktur Utama Laznas PPPA Daarul Qur’an Abdul Ghofur menyebutkan pihaknya akan semakin menggencarkan beragam aksi kemanusiaan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengantisipasi persebaran virus corona di Indonesia.
“Berbagai program kemanusiaan kami lakukan. Seperti penyemprotan disinfektan di lingkungan masyarakat dan fasilitas-fasilitas umum. Kami juga menggalang aksi solidaritas bersama para public figure untuk pengadaan APD bagi tenaga medis yang berada di baris terdepan dalam upaya penyelamatan,” kata Ghofur pada Jumat (27/3).
Ghofur melanjutkan, banyak yang terimbas dari kebijakan ini. Diantaranya adalah para pejuang nafkah seperti para pedagang asongan dan pedagang kaki lima yang sepi pembeli dan terpaksa menutup sementara lapaknya.
“Saat ini kami tengah menyiapkan paket sembako untuk para pejuang nafkah seperti pedagang asongan atau pedagang kecil lainnya yang terimbas oleh social distancing, juga para dhuafa,” lanjutnya.
Untuk itu, Ghofur mengajak masyarakat ikut bergerak dan berpartisipasi memberikan kepedulian membantu sesama menghadapi corona. “Ini merupakan panggilan kedermawanan untuk kita semua. Semoga ujian ini segera berakhir, dan Allah SWT melindungi kita semua dari segala macam musibah dan marabahaya. Aamiin,” harap Ghofur.(mnx/ara)