APD untuk Tenaga Medis di Klinik Daqu Sehat Magelang

APD untuk Tenaga Medis di Klinik Daqu Sehat Magelang
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Semangat positif terus tumbuh di tengah Negeri kala dilanda wabah covid-19. Bantuan dari beragam sinergi dan kolaborasi untuk penanganan bencana kemanusiaan ini terus mengalir dari penjuru negeri.

Pada Senin (6/4) lalu, PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta mulai menyalurkan bantuan alat pelindung diri (APD) ke lokasi rentan dan minim bantuan. Bekerja sama dengan DAGADU Aseli Djokdja dan Tas Promosi Jogja, PPPA Daarul Qur’an melakukan distribusi baju HAZMAT tahap awal ke Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik yang membutuhkan. Salah satunya adalah Klinik DAQU Sehat Magelang yang wilayahnya dekat dengan masyarakat dhuafa. Klinik DAQU Magelang berlokasi di perbatasan antara Kabupaten Magelang dan Kabupaten Sleman, sekaligus berada pada jalur lalu lintas antarpropinsi dan jalur mudik yang rentan sebaran covid-19.

Kini dokter-dokter jaga di Klinik DAQU Sehat Magelang sudah siaga menggunakan baju HAZMAT untuk memeriksa pasien. Salah satu tenaga medis, dokter Wahyu, mengatakan bahwa ini sebagai langkah preventif karena pasien datang dari mana saja yang tidak diketahui riwayat kesehatannya. Memasuki fase dimana jumlah korban akibat pandemi covid-19 yang terus meningkat, dokter Wahyu beserta rekan lainnya berusaha melakukan tindakan pencegahan lebih giat lagi.

Klinik DAQU Sehat Magelang juga telah meniadakan jam kunjung pasien dan (triase) pemisahan pasien rawat jalan yang batuk dan flu serta yang tidak. Ruang tunggu ini juga diletakkan terpisah antarpojok ruangan pendaftaran pasien. Pengunjung di Klinik DAQU Sehat Magelang juga sempat mengalami kenaikan ketika pengumuman resmi dari Kementerian Kesehatan RI akan adanya korban covid-19 di Indonesia. “Waktu itu orang-orang langsung berbondong-bondong memeriksakan dirinya dan kami harus melakukan screening pasien itu satu persatu,” ungkap dokter Wahyu.

Menurut dokter Wahyu, pasien terkadang tidak jujur ketika diperiksa karena takut dikucilkan masyarakat. Tidak sedikit yang keberatan untuk jujur dengan kondisi kesehatan mereka sendiri. Kondisi ini menjadi PR untuk tenaga medis atau siapapun untuk memberikan pemahaman yang tepat bagi masyarakat.

Sebagai seorang dokter beliau juga menyampaikan bahwa tidak ada rasa takut menghadapi COVID-19, selain karena profesi, asas pengabdian menjadi jalan perjuangan seorang dokter dan tenaga kesehatan. Hingga jarak rumahnya yang berada di Yogyakarta ke Magelang yang beliau tempuh setiap hari tak menjadi halangan untuk mengabdikan diri di tengah masyarakat dan masa pandemi ini.

“Alhamdulillah, dapat ini saja sudah senang banget. Selama sebulan kemarin sejak pengumuman negara kita terjangkit covid-19, kita memeriksa pasien tanpa APD, hanya pakai masker dan sarung tangan saja. Syukurlah hari ini sudah dapat baju HAZMAT ini,” ujar dokter Wahyu.

Dokter Wahyu amat bersyukur dan menyampaikan terima kasih kepada PPPA Daarul Qur’an. Ia pun mengingatkan bahwa wabah covid-19 ini adalah bencana kemanusiaan yang menuntut peran serta semua warga untuk dapat menghadapinya. Dokter Wahyu berpesan agar masyarakat mengikuti protokol kesehatan yang sudah diterbitkan pemerintah. Ia mengimbau masyarakat untuk memastikan kebenaran berita terkait covid-19 karena banyak sekali berita bohong (hoax) muncul dimana-mana yang kadang berlebihan dan menakut-nakuti masyarakat.

“Begitu pentingnya memastikan kebenaran sebuah berita dan menelusurinya menjadi mutlak perlu untuk tidak larut dalam kecemasan yang pada akhirnya dapat mengganggu imunitas tubuh,” lanjut dokter Wahyu.

Alhamdulillah, akhirnya dokter Wahyu dan tim medis Klinik DAQU Sehat Magelang sudah bisa menggunakan APD dalam menjalankan tugasnya. Klinik DAQU Sehat Magelang sendiri dapat memberikan alternatif bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang terjangkau. Terima kasih untuk seluruh donatur APD, para dokter kini menjadi lebih siap lagi menghadapi berbagai kemungkinan di tengah wabah covid-19.(umi/maulana/mnx)