Banjir Terbesar Katingan, PPPA Daarul Qur’an Distribusikan Bantuan
Banjir di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, sudah memasuki pekan ketiga. Tingginya intensitas hujan mengakibatkan banjir tidak kunjung surut. Dari 13 Kecamatan yang terendam, kini tersisa Kecamatan Tasik Payawan dan Kamipan dengan ketinggian hingga dada orang dewasa dan wilayah Katingan Hilir setinggi lutut orang dewasa.
Dalam kondisi tersebut, masyarakat sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sebagian lainnya memilih tetap tinggal di rumah mereka.
Kepala Bidang Pencegahan BPBD Kabupaten Katingan Andi B. Baron menyampaikan bahwa total pengungsi saat ini sebanyak 112 jiwa. Sementara itu, Camat Tasik Payawan juga melakukan koordinasi guna pencarian tenda untuk pengungsi yang membludak.
Sementara itu, Tim Siaga Bencana (Sigab) PPPA Daarul Qur'an mengerahkan seluruh pasukan untuk segera mendistribusikan tenda agar dapat difungsikan korban banjir, Ahad (12/9). Selama banjir melanda, Tim Sigab juga turut serta mendistribusikan 200 bingkisan setiap hari dari pagi hingga sore. Bingkisan yang berisi sembako, beras 3 kg, minyak goreng, bumbu dapur, serta obat-obatan adalah hasil penggalangan dana dari para donatur PPPA Daarul Qur’an.
Bukan hanya dari segi logistik, Ustadz Muarifin selaku Koordinator Rumah Tahfidz Kalimantan Tengah juga menurunkan petugas kesehatan untuk membantu warga yang memiliki masalah kesehatan akibat banjir. Ada dua tenaga kesehatan yang dengan sukarela berkontribusi, yaitu dr. H. Nur Hamidah dan Hj. Nur Niang yang merupakan mualaf. Keduanya adalah tenaga medis yang selama 6 tahun telah mengorbankan waktu, harta, dan benda untuk membantu para santri, guru dan asatidz Rumah Tahfidz Katingan dengan sepenuh hati.
Sementara itu, di wilayah Katingan Hilir aktivitas masyarakat sudah mulai kembali beroperasi setelah sepekan terakhir lumpuh total akibat terputusnya jalan provinsi.
Banjir yang melanda Kalteng kali ini merupakan banjir terbesar yang pernah terjadi. Bahkan dikarenakan curah hujan yang masih tinggi, hingga saat ini status tanggap darurat wilayah Kabupaten Katingan berlangsung hingga 23 September.
Guna mengantisipasi adanya banjir susulan, Sigab lebih mengarahkan berbagai upaya penyelamatan warga semaksimal mungkin dengan terus berkoordinasi dengan Polri, Satpol PP, warga setempat, hingga para relawan.
Di samping itu, Tim Sigab juga terus memantau perkembangan di lapangan serta menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus berdoa. []