Warung Berkah untuk Janda Pejuang Nafkah
Masih ingat dengan Nafis dan Kayla? Ya, mereka adalah kakak beradik yang baru saja ditinggal oleh ayahnya. Kenangan bersama ayahnya seringkali terngiang. Sosok ayah yang baik, rendah hati, bahkan sering membantu tugas sekolah, adalah kenangan terindah Nafis dengan sang ayah.
Hal itu pula yang dirasakan pula oleh ibu mereka. Sartini atau akrab disapa dengan Bu Tini adalah ibu Nafis dan Kayla. Bu Tini begitu merasa kehilangan sosok suami yang menjadi teladan baginya.
Ia tak menyangka bahwa sang suami akan pergi secepat ini. Ia bahkan tak memiliki firasat apapun sebelumnya. Saat ini ia berperan ganda menjadi ibu, ayah sekaligus tulang punggung keluarga.
Sebagai upaya pendampingan kepada Bu Tini, PPPA Daarul Qur’an Semarang menyalurkan bantuan modal usaha untuknya. Bantuan tersebut dijadikan Bu Tini sebagai modal untuk membuka warung kecil-kecilan.
Sejak dua pekan warung berkah ini dibuka, dagangannya laris dibeli oleh anak-anak kecil dan warga sekitar. Sehingga, modal dan untung pun terus berputar sedikit demi sedikit.
“Allhamdulillah, setelah dapat bantuan modal usaha ini, jadi saya bisa buka usaha di rumah sambil momong anak. Dulu ini juga bagian dari mimpi saya dan suami yang berangan-angan bisa punya warung sembako sendiri di rumah. Ya, allhamdulillah, banyak anak-anak yang beli jajanan di sini juga. Semoga dari warung kecil-kecilan ini nantinya bisa terwujud mimpi kami untuk membuka warung sembako yang diimpikan dulu,” tutur Bu Tini seraya mengusap air matanya yang terjatuh.
Oleh: Ade, PPPA Daarul Qur’an Semarang