Baper yang Super
baper yang positif dapat mendekatkan kita kepada Allah. Namun sebaliknya, baper yang berlebihan karena hal-hal duniawi bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, mari kita kelola perasaan kita sesuai dengan ajaran Islam, agar hidup kita menjadi lebih tentram, damai, dan bahagia.
"Baper" atau "bawa perasaan" adalah istilah populer yang sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang mudah terbawa emosi atau perasaan, baik itu senang, sedih, marah, atau kecewa. Dalam konteks Islam, perasaan dan emosi adalah bagian dari fitrah manusia. Namun, bagaimana Islam memandang seseorang yang mudah baper, dan bagaimana seharusnya seorang Muslim mengelola perasaan tersebut agar tetap dalam koridor yang benar?
Islam mengakui bahwa manusia diciptakan dengan berbagai macam perasaan dan emosi. Al-Quran dan hadis banyak membahas tentang bagaimana mengelola perasaan, baik itu rasa cinta, marah, takut, sedih, atau bahagia. Perasaan adalah bagian dari ujian hidup, dan bagaimana kita mengelolanya akan menentukan kualitas keimanan kita.
Tidak semua "baper" itu negatif. Berikut adalah contoh "baper" yang bisa membawa dampak positif dalam Islam:
- Baper Saat Mengingat Kematian
- Renungan: Mengingat kematian adalah salah satu cara untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal ibadah. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa sering mengingat kematian dapat melembutkan hati dan mengingatkan kita pada akhirat.
- Baper Saat Mendengar Nasihat Agama
- Hikmah: Merasa tersentuh dan termotivasi saat mendengar nasihat agama adalah tanda hati yang hidup. Ketika hati baper dengan nasihat yang mengingatkan kita kepada Allah, itu menjadi dorongan untuk lebih taat dan memperbaiki diri.
- Baper Saat Melihat Kemiskinan dan Penderitaan Orang Lain
- Empati: Perasaan baper yang muncul ketika melihat orang lain menderita bisa memotivasi kita untuk berbuat baik, membantu sesama, dan bersedekah. Islam sangat mendorong empati dan kepedulian sosial.
- Baper Saat Melihat Keindahan Ciptaan Allah
- Syukur: Rasa kagum yang muncul saat melihat keindahan alam atau penciptaan Allah bisa meningkatkan rasa syukur dan memperkuat keyakinan kita akan kebesaran-Nya.
Oleh karena itu baper yang positif dapat mendekatkan kita kepada Allah. Namun sebaliknya, baper yang berlebihan karena hal-hal duniawi bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, mari kita kelola perasaan kita sesuai dengan ajaran Islam, agar hidup kita menjadi lebih tentram, damai, dan bahagia.