Berbagi Nikmatnya Kurban Bersama Santri Tahfizh dari Papua
Sejak kehadiran 17 kambing di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Solo, ratusan santri berkumpul di halaman belakang pesantren. Di antara mereka, ada yang berkumpul dan mengelilingi titik penyembelihan hewan. Sebagian dari santri membantu proses pengulitan dan pencacahan daging.
Memang ada yang spesial dengan kurban tahun ini, para santri sengaja dilibatkan dalam proses penyembelihan. Terlebih, jumlah hewan kurban yang diterima dari Qurban Istimewa (QUIS) Daarul Qur’an juga bertambah. Dengan demikian, daging kurban tidak hanya dinikmati santri saja, melainkan juga sampai di kalangan masyarakat sekitar pesantren.
“Alhamdulillah tahun ini meningkat banyak dibanding tahun kemarin, hari ini kami menyembelih 16 kambing, besok 7 sapi, dan masih ada tambahan lagi,” terang Ustaz Mahfudin (33) Ketua Pelaksanaan Qurban di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Solo.
Berbeda dengan teman-temannya, seorang bocah gempal hanya duduk disamping kumpulan kambing. Memastikan belasan kambing-kambing itu tidak terpisah. Sambil sesekali mengulurkan dedaunan sekitarnya, agar kambing tenang sembari menunggu giliran penyembelihan hewan kurban.
Adalah Haryo Yipnar Surya Wijaya (11), anak pedagang sembako yang jauh-jauh dari Papua untuk menghafal Al-Qur’an di Pesantren Daarul Qur’an Solo. “Saya yang pengen nyantri di Jawa, soalnya pengen jadi penghafal Al-Qur’an. Biar saya bisa bawa keluarga saya masuk surga,” jawabnya agak tertunduk.
Yipnar harus menempuh 15 hari untuk tiba di Solo dengan jalur kapal laut. Selain biayanya murah, perjalanan panjang ini justru menjadi penyemangat Yipnar untuk serius menghafal Al Qur’an. Baru 1,5 bulan, ia telah menyelesaikan Kaidah Daqu untuk penyetaraan baca Al-Qur’an dan telah mulai menghafal Al-Qur’an.
“Kalau kangen sama bapak ya berdoa saja,” terang bocah yang ingin menjadi pilot hafal Al Qur’an ini.
Kedatangan Yipnar ini tentu tidak lepas dari menjamurnya prestasi-prestasi santri bimbingan Ustaz M. Mujahidin, Direktur Eksekutif Pesantren Daarul Qur’an Solo. Tepatnya sejak 2009 lalu, saat ia mewakafkan dirinya untuk pengembangan pesantren ini. Kini prestasi pendidikan formal telah masuk lima besar SMP terbaik di Solo. Tak hanya itu, ia juga mengumrohkan empat santrinya yang hafal 30 juz.
Kehadiran QUIS di pesantren, ini diharapkan juga menjadi bahan pembelajaran sekaligus penyemangat santri dalam menghafal Al-Qur’an. Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an Tarmizi As Shidiq menyatakan bahwa penyaluran hewan kurban tahun ini relatif meningkat.
Tidak hanya jumlah hewannya, melainkan penyaluran juga diperluas hingga menyasar pada santri tahfizh, keluarga santri tahfizh, masyarakat sekitar santri, serta yatim dan dhuafa lain yang membutuhkan. Ia berharap, jumlah ini akan terus ditingkatkan dengan optimalisasi program kurban investasi melalui website quis.or.id. Insya Allah. (runti/ara)