Satu Keluarga Syahid, Kecuali Omar Bayi Berusia 5 Bulan
Muhammad Al-Hadidi tak dapat menyembunyikan kesedihannya ketika menceritakan detik-detik tewasnya keempat anak kesayangannya.
Ia menjelaskan bahwa pada Jumat, empat anaknya, yakni Suhayb (13), Yahya (11), Abderrahman (8), dan Osama (6) mengenakan pakaian terbaiknya dan pergi mengunjungi sepupu mereka, di kamp pengungsi Syati di luar Kota Gaza, guna merayakan Idul Fitri 1442 H.
"Anak-anak mengenakan pakaian Idul Fitri, membawa mainan mereka dan pergi ke rumah pamannya untuk merayakannya," kata lelaki berusia 37 tahun itu.
Sebelumnya, Al-Hadidi menceritakan, anak-anaknya menelpon dan meminta izin agar diperbolehkan menginap di kediaman pamannya. Kemudian ia pun memberikan izin kepada mereka.
Namun, hal yang mengejutkan terjadi pada keesokan harinya. Tepat pada perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Al-Hadidi mendapatkan kabar bahwa gedung tempat anak-anaknya menginap diserang Israel.
Akibatnya, keempat anaknya gugur dalam insiden tersebut. Hanya adik laki-laki mereka yang selamat, yakni Omar, bayi berusia lima bulan. Bayi Omar berhasil selamat setelah diseret dari puing-puing tempatnya terbaring. Ia ditemukan di samping ibunya yang sudah meninggal.
"Mereka aman di rumahnya, mereka tidak membawa senjata, mereka tidak menembakkan roket," kata Hadidi perihal anak-anaknya.
"Apa yang mereka lakukan sehingga pantas menerima ini? Kami warga sipil," sesal Al-Hadidi.
Di tengah puing-puing itu ada mainan anak-anak. Mereka dalam keadaan duduk di meja dapur, serta makanan yang tersisa di piring-piringnya.
"Ketika anak-anak saya tidur, mereka berharap bahwa ketika mereka bangun semuanya akan berakhir. Tapi kini mereka pergi selamanya. Saya hanya memiliki kenangan atas mereka, dan aroma mereka di rumah saya," ujar Hadidi, dikutip dari BBC.
Sahabat, mari dukung anak-anak dan warga di Palestina dengan doa dan sedekah terbaik. Semoga dukungan kita dapat meringankan bebab mereka. Klik di sini untuk donasi!