Jenis-jenis Zakat yanh Dihitung Berdasarkan Harta

Dalam Islam, secara garis besar, zakat wajib dapat dibagi menjadi dua jenis: 1) zakat fitrah; dan 2) zakat mal (harta). Zakat fitrah wajib ditunaikan bagi setiap umat Islam yang memenuhi ketentuan. Sedangkan zakat mal tak semua orang diwajibkan. Zakat mal hanya wajib ditunaikan kepada mereka yang telah memenuhi sejumlah ketentuan, salah satunya memiliki harta minimal satu nisab. Adapun jenis zakat yang dihitung berdasarkan harta atau zakat mal sebagai berikut:

Jenis-jenis Zakat yanh Dihitung Berdasarkan Harta
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Dalam Islam, secara garis besar, zakat wajib dapat dibagi menjadi dua jenis: 1) zakat fitrah; dan 2) zakat mal (harta). Zakat fitrah wajib ditunaikan bagi setiap umat Islam yang memenuhi ketentuan. Sedangkan zakat mal tak semua orang diwajibkan. Zakat mal hanya wajib ditunaikan kepada mereka yang telah memenuhi sejumlah ketentuan, salah satunya memiliki harta minimal satu nisab. Adapun jenis zakat yang dihitung berdasarkan harta atau zakat mal sebagai berikut:

1. Zakat pertanian (biji makanan dan buah-buahan). 

Biji makanan ialah biji makanan pokok pada suatu wilayah dan dapat disimpan serta mengenyangkan seperti padi, jagung, gandum, dan sebagainya. Sedangkan contoh buah-buahan yang wajib dizakati adalah anggur dan kurma. 

Nisab zakat pertanian dan buah-buahan ialah 300 sha’ yang dalam ukuran zaman sekarang sekitar 652 kg dalam bentuk gabah atau 524 kg dalam bentuk beras. Sedangkan zakat yang wajib dikeluarkan ialah 10% apabila tanaman diairi dengan air sungai atau air hujan. Jika tanaman disiram dengan air kincir yang ditarik oleh binatang atau dengan alat yang memerlukan biaya maka zakatnya 5%.

2. Zakat perniagaan

Harta perniagaan ialah barang-barang yang disiapkan untuk diperjualbelikan demi mendapatkan keuntungan. Harta perniagaan ini meliputi alat-alat, barang-barang, pakaian, makanan, perhiasan, binatang, tumbuhan, tanah, rumah, dan barang-barang lain baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Harta perniagaan tersebut wajib dizakati dengan syarat-syarat seperti pada zakat emas dan perak.

Adapun nisab harta perniagaan adalah sebesar 85 gram emas. Pada akhir tahun perniagaan, muzakki atau pedagang menghitung barang-barang perniagaannya dengan harga penjualan saat itu dan menjumlahkannya dengan keuntungan dari perniagaan itu kemudian dikeluarkan dari padanya 2,5% sebagai zakatnya.

3. Zakat binatang ternak

Jenis binatang yang wajib dizakati ialah unta, sapi, kerbau, dan kambing. Dalam kenyataannya, hampir semua jenis peternakan sekarang tidak lagi memenuhi persyaratan as-saum (merumput sendiri) akan tetapi dikandangkan pada tempat yang telah dipersiapkan dan diberikan rumput atau makanan dan minuman yang dibutuhkan. Apabila peternakan-peternakan sekarang menyediakan kandang bagi ternaknya sepanjang tahun, maka penentuan objek zakatnya bukan sebagai hewan ternak, akan tetapi berubah menjadi harta perdagangan yang diperhitungkan setahun sekali dengan nisab senilai 85 gram emas dan kadar zakatnya sebesar 2,5%.

4. Zakat perikanan

Zaman sekarang berkembang perusahaan yang mengandalkan perikanan dan bernilai ekonomi tinggi semenjak digarap oleh perusahaan-perusahaan besar dengan perlatan yang modern. Hasil perikanan ini jika diniatkan untuk diperjualbelikan maka zakatnya dianalogikan kepada zakat perdagangan dan wajib dikeluarkan zakatnya setelah mencapai nisab setara dengan 85 gram emas dengan kadar zakat sebesar 2,5%.

5. Zakat emas, perak, uang, logam mulia, dan batu mulia

Emas, perak, dan harta-harta lain wajib dizakati apabila mencapai nisabnya. Untuk emas, jika sudah mencapai jumlah 85 gram emas. Untuk perak, jika sudah mencapai jumlah 595 gram perak. Adapun jumlah harta yang wajib dikeluarkan untuk zakat sebesar 2,5%.

6. Zakat piutang

Orang yang memiliki hutan, jumlahnya telah mencapai satu nisab dalam masa satu tahun, dan memenuhi seluruh ketentuan lain yang mewajibkan zakat, maka piutang yang seperti itu wajib dikeluarkan zakatnya bila orang yang berutang itu diharapkan membayarnya.

7. Zakat hasil tambang

Zakat hasil tambang adalah segala sesuatu yang dikeluarkan dari perut bumi dan mempunyai nilai ekonomi seperti emas, besi, minyak bumi, timah, dan sebagainya. Adapun jumlah yang wajib dikeluarkan dalam zakat ini adalah sebesar 2,5% setelah diperhitungkan pendapatnya dikurangi biaya-biaya yang dipergunakan untuk mengeksplor dan mendapatkan hasilnya. 

Zakat hasil tambang ini karena memang niat awalnya untuk diperjualbelikan maka dianalogikan pada zakat perdagangan. Apabila hasil tambang itu mencapai satu nisab yaitu sebesar 85 gram emas maka wajib dikeluarkan zakatnya.

8. Zakat harta rikaz

Rikaz (harta terpendam) adalah harta seperti emas, perak, dan harta lainnya yang terpendam sejak zaman dahulu (harta karun) yang ditemukan di dasar laut. Apabila harta seperti itu ditemukan maka orang yang menemukan wajib mengeluarkan zakat sebesar 20% dari harta tersebut. Zakat barang ini tidak disyaratkan harus satu tahun kepemilikan terlebih dahulu.

9. Zakat surat-surat berharga, saham, dan sukuk

Zakat saham dianalogikan pada zakat perdagangan, atau zakat emas dan perak, baik secara nisab maupun besaran jumlah harta yang mesti dikeluarkan. Apabila perusahaan telah mengeluarkan zakatnya sebelum keuntungan dibagikan kepada para pemegang saham maka para pemegang saham tidak perlu lagi mengeluarkan zakatnya.

10. Zakat perusahaan

Zakat perusahaan ini dianalogikan dengan zakat perdagangan karena dipandang dari aspek legal dan ekonomi, kegiatan sebuah perusahaan intinya berpijak pada kegiatan perdagangan. Oleh karena itu, secara umum, pola pembayaran dan perhitungan zakatnya sama dengan zakat perdagangan, baik dari segi nisab, kadar zakatnya, dan waktu pengeluarannya.

11. Zakat investasi properti (perumahan, pabrik, gedung, dan yang sejenisnya) 

Zakat jenis ini juga dianalogikan dengan zakat perdagangan karena kegiatan menyewakan gedung, alat-alat transportasi dan yang lainnya merupakan kegiatan perdagangan yang bertujuan mencari keuntungan. Oleh karena itu, nisab zakatnya adalah senilai 85 gram emas, dengan kadar zakatnya 2,5% dari hasil sewa-menyewa (tidak termasuk gedung yang disewakan atau alat transportasi yang digunakan) setelah dikurangi berbagai  biaya yang diperlukan dan dikeluarkan zakatnya setiap tahun.

12. Zakat pendapatan, profesi, dan jasa

Semua penghasilan yang diperoleh melalui kegiatan profesional, apabila mencapai nisab, maka wajib dikeluarkan zakat. Sedangkan waktu pengeluaran zakatnya adalah pada saat diterima penghasilan tersebut apabila mencapai nisabnya. Apabila jumlah yang diterima itu tidak mencapai nisabnya maka semua penghasilan dikumpulkan selama satu tahun (dengan kalender Hijriyah) kemudian dikeluarkan zakatnya apabila sudah cukup nisabnya. Kadar zakatnya adalah 2,5%.

13. Zakat harta warisan, pesangon, dan klaim asuransi

Pengeluaran zakat jenis ini tidak harus menunggu tersimpan selama satu tahun. Apabila seseorang mendapatkan uang kaget, pesangon, hadiah, warisan, dan sejenisnya yang jumlahnya satu nisab, maka ia wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5%.

Dukung dakwah tahfizhul Qur'an bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an. Klik di sini untuk donasi!