Ketika Hati Disakiti
Kajian Rutin Muslimah Daarul Qur’an pekan ini kembali dilaksanakan, Rabu (19/8). Seperti kajian pekan sebelumnya dengan tetap menjaga dan melaksanakan protokol kesehatan sesuai anjuran dan rekomendasi pemerintah.
Sejak pagi, jama’ah perserta kajian sudah berdatangan dan mulai memadati Masjid Alumni IPB Bogor yang menjadi tempat berlangsungnya kajian rutin Muslimah Daarul Qur’an. Bukan tanpa alasan, jama’ah hadir lebih pagi dari biasanya karena kajian hari ini disampaikan oleh dai yang menjadi favorit para jama’ah.
Adalah ustadz muda yang sering dijuluki dai milenial. Ia juga pembina komunitas Teman Hijrah, Ustadz Hilman Fauzi. Dalam kajian yang bertajuk ‘Ketika Hati Disakiti’ tersebut, Ustadz Himan Fauzi menyampaikan bahwa saat merasa tersakiti, atau saat disakiti, maka sangat mungkin Allah sedang mamaafkan kesalahan-kesalahan dan mengampuni dosa-dosa terdahulu. Karena boleh jadi, manusia tidak menyukai sesuatu, padahal sesuatu itu amat baik.
Kajian semakin istimewa saat sesi tilawah bersama yang dipimpin oleh Ustadz Abdul Hayyi, seorang ustadz tuna netra yang menjadi pengajar dan penghafal Qur’an di sebuah yayasan di Tangerang. Ustadz Abdul Hayyi dan para jama’ah membaca surah Ar-Rahman.
Pada kesempatan ini pula, Majelis Pengajian Ibu-ibu yang disebut Samara menyerahkan secara simbolis sedekah mushaf untuk penghafal Qur’an PPPA Daarul Qur’an Bogor sebesar Rp 24. 440. 000,- . Harapannya menjadi keberkahan bagi para donatur yang telah berpartisipasi bersama Majelis Samara. (purwa)