KNKS Apresiasi Pemanfaatan Zakat Produktif Daarul Qur'an

KNKS Apresiasi Pemanfaatan Zakat Produktif Daarul Qur'an
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Indonesia memiliki potensi penghimpunan zakat yang sangat besar. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa serta mayoritas memeluk agama Islam.

Istilah zakat produktif kini telah banyak digunakan oleh Lemba Amil Zakat Nasional (Laznas) sebagai salah satu programnya. Keunggulan zakat produktif seperti yang telah diketahui adalah dana zakat yang dapat dimanfaatkan untuk mendulang profit. Dari keuntungan ini, penghimpunan zakat akan lebih bermanfaat baik untuk pengelola maupun muzaki.

Menurut Direktur Bidang Keuangan Inklusif, Dana Sosial Keagamaan, dan Keuangan Mikro Syariah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Ahmad Juwaini, zakat produktif yang dikembangkan pada sektor pertanian memiliki peran yang penting bagi produktifitas masyarakat Indonesia.

"Kalau zakat produktif, kita melakukan penyaluran zakat dimana orang yang kita bantu, mereka lebih produktif, memghasilkan sesuatu, dan itu biasa di sektor-sektor ekonomi, dan pertanian adalah salah satu sektor ekonomi yang menjadi lahan produktifitas itu. Jadi, memang penting, agar kita mengembangkan zakat produktif dalam bidang pertanian," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa potensi zakat produktif pada sektor pertanian kini semakin digandrungi Laznas. Hal ini semakin lama semakin bertambah, ia yakin jika angka keberhasilan zakat produktif pertanian terus diekspose, maka akan semakin banyak lembaga zakat yang mengadopsi program ini dan hasilnya akan baik untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Saya kira nantinya, kalau sudah berhasil dan kemudian bisa ditunjukkan ke masyarakat, insyaAllah akan bertambah banyak lembaga zakat yang masuk di bidang pertanian," ucapnya.

Seperti yang dilakukan Daarul Qur'an dengan membangun Daqu Agrotechno dari dana sedekah dan dimanfaatkan untuk pemberdayaan petani serta melayani kebutuhan para penghafal Al-Qur'an. Ahmad Juwaini menanggapi hal tersebut dengan posifit.

"Itu sangat bagus sekali, sampai ada Daqu Agrotechno, itu menurut saya satu bentuk implementasi sektor produktif yang fokus di bidang pertanian dan mudah-mudahan betul-betul melakukan kegiatan yang dapat memberi dampak yang strategis dan luas, khususnya di bidang pertanian," imbuhnya. (dio/ara)