Nek Supiah Bertani untuk Hidupi Keluarganya
Supiah (56) sedang duduk santai menghadap pintu rumahnya saat rombongan PPPA Daarul Qur'an Medan mendatangi rumahnya. Saat ditemui, nenek yang setiap hari bertani ini menuturkan tentang kehidupannya sehari-harinya pada masa wabah ini.
"Dalam mencukupi kebutuhan hidup, ya saya sama suami nanam-nanam jagung, ubi. Itu, di belakang rumah. Ya nanti baru Bapak yang antar ke pasar, dijual. Kalau laku, ya Alhamdulillah. Kalau enggak, kita masak sendiri," pungkas Nek Supiah kepada kami.
Dengan keadaan mereka yang serba apa adanya, mereka juga menampung adik Nek Supiah untuk tinggal bersama mereka. Serta anak semata wayang yang sangat dikasihi Nek Supiah dan suami.
Anak yang Allah titipkan istimewa kepada mereka berdua. Ya, anak Nek Supiah sudah menginjak 13 tahun namun belum bisa berbicara seperti anak-anak lainnya. Namun tak menyerah dan berputus asa, Nek Supiah dan suami tetap merawatnya demi ridha Allah.
Semoga dengan bantuan sembako dari para donatur kepada keluarga ini, sangat membantu kehidupan mereka. Mari tunaikan sedekah, zakat dan wakaf sahabat semua bersama kami.(adhe/mnx)