Pengukuhan Kader Hafizh Bersama Baznas Kota Yogyakarta

Pengukuhan Kader Hafizh Bersama Baznas Kota Yogyakarta
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

PPPA Daarul Qur’an bersama BAZNAS Kota Yogyakarta baru saja menggelar Pengukuhan Kader Hafidz di Masjid Pangeran Diponegoro Balaikota Yogyakarta pada Ahad (16/2). Pengukuhan ini merupakan bentuk seremonial atas penerimaan peserta baru angkatan 3 sekaligus keberlanjutan angkatan 1 dan 2 pasca asesmen evaluasi yang berjumlah sekitar 75 santri. Orang tua atau wali juga menjadi peserta undangan dalam seremonial pengukuhan kader hafidz ini. 

Rangkaian seremonial mencakup sambutan dari perwakilan Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta, pemberian apresiasi atau penghargaan kepada santri Beasiswa Kader Hafizh yang berprestasi, pengukuhan kader hafizh, dan yang terakhir sambutan pejabat Walikota Yogyakarta. 

Usai seremonial pengukuhan kader hafidz, dilanjutkan dengan sesi parenting dengan tema “Kiat untuk Orang Tua dalam Mendampingi Anak Menghafal dan Menjaga Hafalan”. Sesi parenting ini diisi oleh narasumber Ibu Nova Henriyani, seorang psikolog, mompreneur, sekaligus wali santri penghafal Al-Qur’an. Putri beliau telah tuntas menghafal Al-Qur’an 30 juz dalam program Tahfizh Intensif PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta. Saat ini berhasil mendapatkan beasiswa penuh program sarjana di sebuah kampus berkah hafalan Al-Qur’an yang dimilikinya.

“Ada tiga peran penting orang tua dalam mendampingi anak penghafal Al-Qur’an, diantaranya memberikan penguatan positif, menentukan jadwal latihan konsisten dan keterlibatan orang tua. Selain itu, juga pendekatan psikologi juga penting dilakukan terhadap anak melalui kognitif dan afektif. Dalam pendekatan kognitif, orang tua harus memahami kemampuan memorize anak, tidak membanding-bandingkan dengan anak yang lain, serta mendorong belajar aktif dan kreatif. Selanjutnya, dalam pendekatan afektif (emosional), orang tua harus kuat dalam membangun bonding dengan anak,” jelas Ibu Novi dalam pemaparannya. 

Setelah pemaparan materi, narasumber membuka sesi kontemplasi kepada seluruh peserta, baik santri maupun orang tua. Beliau memberikan sebuah pernyataan motivasi untuk disampaikan oleh seluruh peserta secara berpasangan. Pernyataan ini merupakan bentuk penguatan diri dan dukungan terhadap sesama santri maupun orang tua. Bahwa dalam proses menghafal Al-Qur’an maupun mendampinginya, dibutuhkan sinergi bersama agar semangat semangat, motivasi dan keistiqomahan itu bisa terjaga hingga tuntas 30 juz Al-Qur’an.

Sesi parenting ini, terlebih bersama narasumber dari psikolog, diharapkan dapat menjadi edukasi terhadap para orang tua dalam mendampingi anak penghafal Al-Qur’an. Dalam hal ini, tidak sekadar pada menuntut ketercapaian target dan mengalihkan tanggung jawab pada guru. Peran dan keterlibatan orang tua dalam proses anak menghafal Al-Qur’an dengan pendekatan yang baik sangat penting. 

Usai diskusi dan tanya jawab dalam sesi parenting, dilanjutkan dengan pemaparan program dan target capaian untuk santri Beasiswa Kader Hafizh yang disampaikan oleh Ustadzah Uswatun Aeniah selaku pengelola Grha Tahfizh PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta. Para santri ditargetkan dapat menambah hafalan kurang lebih 1,5-3 juz Al-Qur’an dalam satu tahun sesuai dengan tingkat/level pendidikan dan usia. Muraja’ah bulanan juga akan menjadi program rutin yang diagendakan pada tahun 2025 ini sebagai bentuk tindak lanjut dari evaluasi sekaligus monitoring serta penguatan hafalan Al-Qur’an santri. 

Adanya target baru yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya ini sejatinya menjadi pekerjaan rumah sekaligus tanggung jawab baru bagi para orang tua untuk senantiasa mendampingi, mengontrol dan membuat strategi pencapaian target yang ditentukan oleh BAZNAS Kota Yogyakarta. (ara)