Penjaga Generasi di Pelosok Sulawesi Tenggara
Mata Usu merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, yang mekar pada 2007 dan terdiri dari lima Desa. Kecamatan ini awalnya hanyalah hutan rimba dengan akses yang begitu sulit. Orang yang datang ke sana pada awalnya bertujuan untuk bercocok tanam, namun kini sudah disulap menjadi kecamatan.
Pada 1997 silam, orang-orang mulai masuk untuk berkebun dan saat itulah jiwa Pak Abdul Aziz (55) terpanggil. Selain berkebun, Pak Aziz muda juga berinisiatif untuk mendirikan suatu kampung. Baru pada tahun 2000 dibangunlah satu dusun yang merupakan awal terbentuknya TPQ Al-Amin.
Ketika belum ada akses ke kabupaten, Pak Aziz kuat berjalan hingga 30 km dengan berjalan kaki. Singkatnya pada 2007, terjadi pemekaran hingga terbentuk lima desa. Namun setelah pemekaran, keadaan di Mata Usu semakin parah. Alhasil, Pak Aziz memilih menjadi pembina anak-anak karena pada saat itu anak-anak mulai terlantar dan jauh dari Al-Qur’an.
Lelaki yang saat ini berusia 55 tahun itu pun menjadi pendiri TPQ Al-Amin. Di balik perjuangannya, Pak Aziz juga merasakan kondisi murid yang pasang surut. Ia juga menceritakan beberapa kendala yang dihadapi, seperti kurangnya mushaf Al-Qur'an.
PPPA Daarul Qur’an Makassar pun berkesempatan berkunjung ke Mata Usu dan memberikan Al-Qur’an dan Iqro baru untuk santri TPQ Al-Amin. “Alhamdulillah, saat ini kita menyalurkan sebanyak 60 Al-Qur’an dan Iqro. Di sini desanya sangat terpencil dan akses menuju lokasi sangat sulit untuk ditembus, melewati jalanan yang terjal tapi itu semua tidak menyurutkan semangat untuk terus membumikan Al-Qur’an. Semoga Allah istiqomahkan semuanya, baik yang belajar maupun mengajarkan Al-Qur’an,”ujar Islam salah seorang staf PPPA Daarul Qur’an Makassar.
Saat ini santri Pak Aziz mencapai 50 orang. Beberapa alumni TPQ Al-Amin pun telah membantu Pak Aziz membimbing santri-santri.
“Jazakumullah khair para donatur, semoga Allah membalas segala kebaikan dengan sebaik-baiknya balasan. Semoga pahala dari satu huruf yang dibacakan, dihafalkan dan diamalkan oleh para santri mengalir juga pahalanya untuk para donator,” imbuh Islam. []
Oleh: Tami, PPPA Daarul Qur’an Makassar