PPPA Daarul Qur’an Bantu Sri Wahyuni Pulang ke Cirebon

Sri Wahyuni (57) adalah seorang musafir yang berkelana ratusan kilometer mengelilingi berbagai tempat di pulau Jawa. Bersama anak kedua dari tiga bersaudanya, Sri, begitu ia dipanggil, menapaki aspal dan setiap jalan berkubang selama kurang lebih 4 tahun.

PPPA Daarul Qur’an Bantu Sri Wahyuni Pulang ke Cirebon
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Sri Wahyuni (57) adalah seorang musafir yang berkelana ratusan kilometer mengelilingi berbagai tempat di pulau Jawa. Bersama anak kedua dari tiga bersaudanya, Sri, begitu ia dipanggil, menapaki aspal dan setiap jalan berkubang selama kurang lebih 4 tahun.

Pada Selasa (26/4), Sri dan anaknya bersilaturahmi dengan PPPA Daarul Qur’an, tepatnya di kantor Mustahik PPPA Daarul Qur’an. Di sana, ia mengisahkan tentang perjalanan panjangnya.

“Saya mulai jalan ini semenjak sebelum mulai Corona itu, Pak, sekitar 2018,” kata Sri saat menyambangi kantor Mustahik PPPA Daarul Qur’an.

Bukan tanpa alasan ia menyusuri ratusan kilometer jalanan. Wanita asal Kota Cirebon tersebut menceritakan bahwa selama empat tahun, ia telah berjalan ke berbagai tempat ziarah para ulama, wali, dan tokoh-tokoh penting di Indonesia.

“Wah, saya sudah berziarah ke banyak tempat, Pak. Enggak kehitung, sih, berapanya. Saya juga enggak niat untuk ngitungin. Pokoknya saya berjalan sesuai kata hati saja mau ke mana. Kalau jumlah, saya enggak tahu, Pak,” ujar Sri.

Ketika ditanya alasan kenapa ia berjalan kaki jauh dan mengunjungi makam sejumlah tokoh, ia mengatakan bahwa ini ia lakukan semata-mata untuk mencari ketenangan hati dan jiwanya. Ini ia lakukan setelah ia mendapatkan masalah yang ia anggap sangat sulit dalam hidupnya.

“Ketenangan jiwa dan hati saya saja, sih, Pak,” ucapnya.

Terakhir, tepatnya pada Selasa (26/4), Sri dan anak kesayangannya yang berusia 14 tahun tersebut singgah ke makam Syekh Ali Jaber yang terletak di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Kecamatan Cipondok, Kota Tangerang. Sri mengungkapkan bahwa ia sangat kagum dengan sosok Syekh Ali Jaber.

Sebelum singgah ke makam Syekh Ali Jaber, Sri dan anaknya telah berkunjung ke tempat ziarah Banten Lama. Di sana, ia memasuki beberapa kuburan para wali penyebar Islam di daerah Banten.

“Sebelum ke sini (makam Syekh Ali Jaber)? Saya itu sudah ke Batu Qur’an, Pandeglang. Saya juga sudah ke Sultan Hasanuddin, Sultan Maulana Yusuf, dan Syekh Nawawi al-Bantani,” ungkapnya.

Selain ziarah di Provinsi Banten, Sri juga berkisah bahwa ia banyak menyambangi wilayah-wilayah lain di pulau Jawa seperti Yogyakarta, Karawang, hingga ke Madura, dan sebagainya.

“Kalau makam Wali Songo, saya sudah semua, Pak,” jelas Sri.

Perjalanan jauhnya menyambangi makam para ulama bukan tanpa hambatan. Tak terhitung, ucap Sri, berapa banyak hambatan dan cobaan yang telah ia rasakan. Mulai dari yang bisa dijelaskan hingga yang sulit dijelaskan dengan logika.

Sri pun bercerita salah satu momen yang hampir merenggut nyawanya. Kejadian ini, lanjutnya, terjadi di daerah Juwana, Kabupaten Pati. Ia dan anaknya, saat itu, hampir saja tertabrak mobil berukuran besar yang sedang melintas di dekatnya.

“Waktu puasa dapat tiga hari, waktu tahun 2019 atau 2020, saya hampir ketabrak mobil. Mobil tronton menghantam mobil angkot. Jadi nyalip, angkot ketabrak di jalan Juwana, Pati. Alhamdulillah saya masih diselamatkan Allah di situ,” kenangnya.

Sri mengungkapkan bahwa sekarang ia ingin kembali pulang ke kampung halamannya terlebih dahulu. Setelah itu, ia berniat untuk memasukkan anaknya ke pesantren.

“Sekarang, saya mau pulang dulu. Niatnya juga ini anak saya mau di pesantren. Kan, pendidikan nomor satu, jangan ketinggalan,” tuturnya.

Di akhir pertemuan, Koordinator Layanan Mustahik PPPA Daarul Qur’an, Rozali, menyerahkan sejumlah bantuan kepada Sri dan anak tercintanya. Rozali berharap dana yang berasal dari pada donatur PPPA Daarul Qur’an tersebut dapat membantu Sri dan buah hatinya kembali ke Kota Cirebon.

“Ini mungkin enggak seberapa, Bu. Mohon diterima. Semoga nanti sampai di tujuan dengan selamat,” kata Rozali.

Sebelum pamit, Sri sempat mendoakan segenap donatur PPPA Daarul Qur’an.

“Semoga amalnya diterima Allah, ya, Pak. Semoga sehat-sehat selalu,” pungkasnya.