Rahul, Santri Petualang yang Ingin Kuliah di Eropa
Ia biasa disapa Rahul. Remaja bernama panjang Muhammad Miftahul Izzi ini merupakan salah satu santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Takhassus Cinagara asal Probolinggo, Jawa Timur. Sebelum menjadi santri Pesantren Takhassus, Rahul sudah lebih dulu menjalani pendidikan TK-SD di Jawa Timur dan SMP di Jawa Tengah. Rahul pun menyebut dirinya sebagai santri bolang (bocah petualang), karena saat ini ia menimba ilmu di Jawa Barat.
Sejak masa SD, Rahul sudah bercita-cita masuk ke pondok pesantren. Keinginan itu diperkuat dengan masuknya sang adik yang lebih dahulu diterima di Pesantren Takhassus. Terlebih, ayah Rahul yang berprofesi sebagai pengrajin kayu dan ibunya yang menjadi guru TK, membuatnya tak ingin membebani orangtua dengan biaya pendidikan.
“Mimpi terbesar saya adalah menghafal Al-Qur’an 30 juz dan bisa mengamalkan isinya, serta kuliah di Eropa, kemudian menghajikan orang tua dan orang-orang yang saya cintai,” tuturnya.
Keinginan Rahul bisa kuliah di Eropa bukanlah cita-cita yang muluk-muluk. Ia yang pernah menempuh pendidikan di tiga propinsi yang berbeda yakin, bahwa cita-citanya itu bisa tercapai. Apalagi, Rahul mendapat dukungan penuh dari orangtuanya.
“Bagi saya, orang tua adalah pahlawan. Mereka bagaikan Pahlawan Nasional, sedangkan saya adalah rakyat yang terjajah,” ungkap Rahul.
Menjadi seorang hafizh juga membuat Rahul mendambakan kemuliaan untuk orang tuanya kelak di akhirat. Ia berharap, jerih payahnya menghafal Al-Qur’an bisa mempersembahkan jubah dan mahkota untuk kedua orantuanya di akhirat kelak.
Rahul adalah salah satu dari ratusan santri yang tengah menghafal Al-Qur’an di sembilan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Takhassus. Pesantren gratis ini hadir untuk mewujudkan mimpi anak-anak yatim dhuafa penghafal Al-Qur’an untuk meraih cita-cita. (mariana/ara)