Sedekah Pohon Tahfizh
“Saya dari dulu, dari kecil, diajarin untuk mencintai, mengasihi, menyayangi, memerhatikan, merawat pepohonan. Apalagi, pepohonan itu, tiap bagiannya, bertasbih kepada Allah, 24 jam sehari. Jadi kan, kayak punya pasukan bertasbih.” (Ustaz Yusuf Mansur)
Tak sulit untuk mengira-ngira, berapa besar pahala dan kebaikan yang didapatkan dari menanam sebuah pohon. Jika mau, hitung saja berapa jumlah daun, buah dan makhluk lain yang hidupnya bergantung dari pohon itu.
Dari Sahabat Anas bin Malik ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang muslim menanam pohon atau menanam tetumbuhan kemudian burung, manusia, dan hewan ternak memakan buah-buahan dari pohon yang dia tanam kecuali hal tersebut terhitung sedekah baginya” (HR. Bukhari)
Keutamaan ini jadi berlipat ganda, manakala pepohonan itu difungsikan untuk menghidupkan Pesantren Tahfizh, ditanam dan dihujani dengan dzikir dan lantunan Al-Quran oleh para santrinya. “Pepohonan itu akan gembira. Jadi, sambil nyemprot, nyirem, ngerawat, enggak kosong, ada bebacaan,” ungkap Ustaz Yusuf Mansur.
Kami mengajak sahabat untuk bersedekah pohon, dan mengisi ‘HalaqahTamanSurga’ ini, berupa ‘CoTahfizhClass’. Sahabat bisa memilih lelang per area sebesar 30 juta (sudah termasuk perawatan dan ekosistemnya).
Program ini terbuka untul 150 donatur. Konsep ini kemudian akan dikembangkan ke seluruh pondok. Jadi adanya pondok bukan sekadar “SaungTahfizhMati”, melainkan, “SaungTahfizhHidup” dengan adanya pepohonan.
Bismillaah. Walhamdulillaah. (Sumber : www.sedekahonline.com)