Terjalinnya Kerja Sama Program Ekskul Al-Qur’an di SMAN 5 Kota Yogyakarta

PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta menjalin kesepakatan kerja sama dengan SMAN 5 Yogyakarta pada Selasa (31/1) pagi. Kesepakatan tersebut berupa kerja sama program ekstrakurikuler Al-Qur’an di kalangan siswa.

Terjalinnya Kerja Sama Program Ekskul Al-Qur’an di SMAN 5 Kota Yogyakarta
Terjalinnya Kerja Sama Program Ekskul Al-Qur’an di SMAN 5 Kota Yogyakarta
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta menjalin kesepakatan kerja sama dengan SMAN 5 Yogyakarta pada Selasa (31/1) pagi. Kesepakatan tersebut berupa kerja sama program ekstrakurikuler Al-Qur’an di kalangan siswa.

Hal menarik terlihat di salah satu ruangan sekolah tersebut. Tampak berbeda dengan sekolah umum lainnya, dimana terdapat wakil kepala yang mengurus afeksi siswa di SMAN 5 Yogyakarta.

Lebih-lebih ada bagian yang dibuat khusus dengan nama Waka Afeksi. Seperti namanya, Waka Afeksi adalah bagian yang berfokus kepada afeksi siswa yang dapat terlihat dari sisi mental dan spritual seorang anak.

Program Al-Qur’an merupakan salah satu bentuk upaya untuk penekanan pembelajaran yang berfokus kepada afeksi siswa. Kasimin, selaku Wakil Kepala Sekolah Bagian Afeksi juga menekankan pentingnya pembelajaran tahsin dan tahfizhul Qur’an.

“Pembelajaran tahsin dan tahfizhul Qur’an merupakan bagian penting dalam memantau spritual siswa yang beragama islam, dengan adanya program Qur’an tersebut, diharapkan seluruh siswa yang beragama Islam dapat memiliki spiritual yang baik,” ujar Kasimin.

Penekanan program Al-Qur’an ini juga disambut baik dan sangat didukung oleh Kepala Sekolah SMAN 5 Yogyakarta Fadiyah Suryani, M.Pd.Si. Rasa syukur dan senangnya juga diutarakan langsung oleh Fadiyah atas kerja sama ini.

“Alhamdulillah sekali kami dapat bekerjasama dengan Daarul Qur’an Yogyakarta, dengan sistem yang rapih dan juga kerjasama yang jelas hal tersebut membuat kami sangat bersyukur sekali,” tutur Fadiyah.

Rasa peduli terhadap siswa-siswanya yang beragama Islam, memunculkan kekhawatiran di dalam hati Fadiyah jika tidak bisa memberikan fasilitas bagi mereka yang memiliki hafalan Al-Qur’an. “Saya tuh sangat takut kalau semisalkan ada siswa kami disini yang memiliki hafalan Al-Qur’an tapi ketika bersekolah disini hafalan siswa tersebut malah hilang, takutnya akan jadi pertanggungjawaban saya,” ucap Ibu Fadiyah.

Pada akhir pertemuan, Ustadzah Uswatun Aeniah selaku pengelola Grha Tahfizh PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta menyampaikan harapannya kepada Kasimin dan Fadiyah. “Semoga program Al-Qur’an ini dapat terlaksana dengan lancar, dan dengan adanya kerjasama ini dapat diikuti oleh sekolah-sekolah lain, juga agar masyarakat lebih familier dengan Tahfizhul Qur’an,” harap Ustadzah Uswah.