Transfer Bahagiamu untuk Para Santri Penghafal Al-Qur'an

Transfer Bahagiamu untuk Para Santri Penghafal Al-Qur'an
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Membebaskan tanah airnya dari penjajahan zionis adalah cita-cita anak-anak dan masyarakat Gaza, Palestina. Sebuah harapan yang selalu mereka impikan, tentang hidup dengan nyaman, tanpa harus takut ada rudal menyasar ke tempat tinggal mereka. Terbebas dari kemiskinan dan kembalinya hak-hak mereka sebagai manusia seutuhnya.

Usamah Al-Batsh (15) salah satunya. Sejak kecil, ia begitu paham rasanya tak makan seharian karena sulitnya pangan, tidur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur setelah dibombardir roket, dan kehilangan orang-orang terkasih serta sahabat jihad seperjuangan. Namun, hal itu tak menyurutkan semangatnya mewujudkan mimpi membebaskan tanah para Nabi.

Salah satu ikhtiar yang dilakukan Usamah adalah menghafal Al-Qur’an. Karena menurutnya, Allah akan menolong siapapun hambaNya yang memuliakan kalam-kalamNya. Maka ia yakin dengan hafalan Al-Qur’an yang dimiliki, ia mampu mewujudkan impian itu. Ia percaya Allah akan memberikan pertolongan kepada seluruh umat muslim di Palestina maupun dunia yang tengah terjajah.

“Menghafal Al-Qur’an adalah kemuliaan dunia akhirat. Al-Qur’an dapat mengangkat derajat seseorang di sisi Allah mereka akan dibangkitkan bersama orang-orang mulia. Meskipun kami dilanda blokade dan perang yang masih terus berlanjut, namun kami akan terus menghafal, demi membebaskan tanah air,” ujar Usamah yang merupakan santri Rumah Tahfidz Daarul Qur’an Gaza.

Usamah adalah salah satu dari 300 santri yang telah menghafal dan mentadaburi Al-Qur’an di Rumah Tahfidz Daarul Qur’an Gaza. Kini ia telah khatam menghafal 30 juz. Menyambut 2020, ia berharap rumah tahfidz yang telah berdiri sejak 2013 lalu itu, semakin banyak melahirkan penghafal Al-Qur’an, bahkan tetap berdiri hingga Palestina merdeka.

“Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada saudara-saudara kami di Indonesia karena telah membantu kami menjadi seorang hafidz dan mendukung segala aktivitas di Daarul Qur’an Gaza. Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan dan membalasnya dengan limpahan pahala untuk para donatur,” tutur Usamah.

Bukan hanya anak-anak Palestina, para penghafal Al-Qur’an di Indonesia juga punya harapan dan cita-cita untuk menyongsong pergantian tahun yang baru. Seperti salah satu santri Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus Kemang, Muhammad Amirul Fuad Suwarto (17). Saat ini hafalannya sudah lebih dari 20 juz. Namun di 2020, ia ingin menuntaskan hafalan 30 juznya.

Menjadi penghafal Al-Qur’an untuk memberikan mahkota kemuliaan kepada orang tuanya, sudah ia cita-citakan sejak kecil. Karenanya setelah lulus dari pondok, Amirul mengaku siap ditempatkan di berbagai wilayah dakwah Daarul Qur’an. Sebab, impiannya memang mendawamkan Al-Qur’an dan menjadi sebaik-baiknya umat yang bermanfaat untuk manusia lainnya.

“Mimpi terbesar saya adalah ingin membangun masjid besar di Indonesia dan berbagai fasilitas ibadah lainnya untuk masyarakat serta sekolah gratis untuk mereka yang kurang mampu. Kami mengucapkan terima kasih kepada donatur PPPA Daarul Qur’an yang terus mendukung kami menghafal di sini,” ucap pemuda asal Semarang itu.

Usamah dan Amirul adalah salah satu dari 50.000 santri di bawah naungan PPPA Daarul Qur’an yang memiliki cita-cita mulia. Kami mengajak seluruh masyarakat terlibat menjadi bagian terwujudnya impian para santri penghafal Al-Qur’an dengan bersedekah di akhir dan awal tahun. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan kepada para donatur. Aamiin Allahumma Aamiin. (ara)