UYM: Sekali Punya Impian, Pantang Kita Mundur

UYM: Sekali Punya Impian, Pantang Kita Mundur
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Majid Istiqlal masih dalam proses renovasi kala PPPA Daarul Qur'an menggelar kajian bulanan bersama KH Yusuf Mansur pada Ahad (29/9). Setidaknya, Masjid yang terletak di pusat kota Jakarta itu membutuhkan waktu beberapa bulan untuk memiliki tampilan baru.

Meski ruang utama dan area sekitar masjid dipenuhi dengan terpal, besi dan papan peringatan, namun semangat menuntut ilmu dari para jamaah tak menurun. Ditambah, klinik tahsin dan tahfidz yang disediakan panitia dapat menarik jamaah ikhwan dan akhwat untuk mengaji.

Kajian dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh si kembar Khaathar dan Khaathir, santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an asal Aceh. Suara emas mereka mendayu-dayu, bersahutan, memenuhi seluruh ruangan masjid.

Kemudian, acara diteruskan dengan tausiyah KH Ahmad Kosasih, Dewan Syariah Daarul Qur'an. Kyai Kosasih sapaan akrabnya membawakan kajian dengan pembahasan fikih salat, melanjutkan kajian-kajian sebelumnya. "Barang siapa yang tertidur sehingga meninggalkan sholat, atau lupa melaksanakan sholat, maka dia wajib melaksanakannya pada saat tersadar, walaupun sudah keluar waktu," tuturnya.

Tak lama berselang, Ustadz Yusuf Mansur pun hadir di tengah jamaah. Mengawali kajian, ia membahas tentang konsistensi atau istikamah. "Assalamu'alaikum. Wr. Wb. Pada hari ini, kita akan bicara tentang konsistensi gerakan, konsistensi keinginan, konsistensi impian, konsistensi cita-cita," ucapnya.

Ia menyeru kepada seluruh jamaah, jika memiliki gerakan, keinginan, impian, cita-cita, harus konsisten. “Tak peduli kejadiannya, tidak peduli kenyataannya. Jalan terus, maju terus, percaya. Sekali kita punya impian, pantang kita mundur, kecuali tambah. Maka, apapun cobannya, rintangannya, jangan pernah berubah!" kata UYM sapaan akrabnya.

Ia mencontohkan, ketika seseorang mengalami masalah dalah pendidikannya, S1 misalnya. Karena faktor ekonomi, pendidikannya harus terancam drop out. Maka, bangun keyakinan bahwa suatu saat nanti tidak hanya dapat menyelesaikan pendidikan S1, tapi juga mendidirikan kampus yang memfasilitasi orang-orang untuk S1.

"Jangan salah, impian itu ada ujiannya, keinginan itu ada ujiannya. Itu sifat hidup ini. Karena apa? Karena semua orang yang bermimpi berarti dia berada di dunia, sedangkan semua yang ada di dunia pasti diuji oleh Allah," tuturnya.

Jamaah menyimak kajian dengan sangat khusyuk. Sebelum kajian ditutup, lantunan doa dan selawat dari para jamaah menggema di Masjid Istiqlal. Tak lupa, Ustadz Yusuf Mansur memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada seluruh jamaah.

"PR, PR, PR, dicatat ya. Silahkan dibaca ayat dan terjemahnya, Al-Baqarah ayat 246 sampai 252. Ini akan menjadi kajian bulan depan. Kita belajar dari Thalut yang pasukannya berantakan. Ketika itu, Thalut mundur atau tidak? Tidak, Thalut tetap maju. Nah, apa implikasi dan pembawaannya kepada hari ini bagi kehidupan sehari-hari? Kita tautkan dengan tema dan pembahasan yang kurang lebih sama dengan hari ini. Selamat menunaikan ibadah, semoga Allah terima ibadah kita semua," tuturnya. (dio/ara)