Untuk Sebuah Nama Kampung Qur’an Merapi

Untuk Sebuah Nama Kampung Qur’an Merapi
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Kampung Qur’an Merapi, sebuah nama yang lekatkan dari PPPA Daarul Qur’an untuk Dusun Kalitengah Kidul, Kelurahan Glagaharjo pasca tragedi meletusnya Gunung Merapi 2010 silam. Nama Kampung Qur’an yang dilekatkan bermakna sebuah tujuan, harapan, kepercayaan hingga keyakinan, bahwa kelak wilayah ini akan tumbuh sesuai dengan namanya. Menjadi kampung dimana lingkungan dan masyarakatnya senantiasa dekat dengan Al-Qur’an.  

Dari tahun ke tahun, da’i diturunkan secara silih berganti dengan tugas besar membumikan Al-Qur’an di lereng atas Gunung Merapi. Sebuah visi awal dibangunnya wilayah ini, Kampung Qur’an Merapi. Variasi kegiatan keagamaan dengan beragam pendekatan telah diterapkan guna membangun tradisi dan budaya yang menguatkan religiusitas di masyarakat. 

Proses dari satu da’i ke da’i lain yang silih berganti tidak pernah sia-sia. Sejatinya, telah berjalan sebuah proses yang berkesinambungan hingga tumbuh sebuah keinginan dan kesadaran di masyarakat untuk belajar Al-Qur’an. Proses perubahan yang sangat samar ini menjadi strategi berdakwah yang diturunkan dari satu da’i ke da’i berikutnya oleh PPPA Daarul Qur’an.

Meskipun, dalam perjalanan membangun masyarakat qur’ani membutuhkan waktu yang panjang dan proses yang tidak mudah. Ternyata ikhtiar ini justru yang menguatkan tekad dan semangat para da’i untuk meninggalkan jejak dampak dan legacy, meskipun setiap jejak tidak selalu terbaca secara kasat mata. Membangun masyarakat berarti menyentuh seluruh kalangan dengan pelbagai generasi, baik muda, dewasa hingga lansia. 

Perlahan tapi pasti, proses menjejak dakwah para da’i Kampung Qur’an mulai tampak. Para santri Dusun Kalitengah Kidul binaan Ustadz Baidowi dan Ustadz Aryo, telah naik daun dan dilirik sebagai penyabet juara di pelbagai kompetisi antarsekolah, terutama dalam bidang Tahfizh dan Tilawatil Qur’an. Rhena Mervaningrum, salah satunya, seorang santri yang telah hafal juz 30 dan berhasil menyabet juara pertama pada ajang tingkat Kapanewon Cangkringan, hingga tingkat DI. Yogyakarta di Lomba Semarak Wisuda Akbar yang diadakan oleh PPPA Daarul Qur’an pada Desember 2024 lalu. Satu per satu santri mulai mengukir prestasi, mengharumkan nama sekolah dan Kampung Qur’an.

Syifa, salah satu santri yang beranjak remaja, kini sedang dikarantina dalam program kaderisasi dai Kampung Qur’an. Syifa sedang mondok di Rumah Tahfizh Nurul Qur’an Kokap Kulonprogo, menambah dan mematangkan hafalan Al-Qur’an dan ilmu dirasahnya. Syifa adalah salah satu penerima manfaat program beasiswa tahfizh dari PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta.

Pun pada Sabtu (25/1) lalu, Kampung Qur’an Merapi memulai membesarkan dakwah Al-Qur’an-nya di Kalurahan Glagaharjo. 14 tahun berdakwah berfokus di Dusun Kalitengah Kidul, kini Kampung Qur’an Merapi bergerak mendampingi 11 dusun di lereng paling atas gunung Merapi. Tercatat sekitar 40 orang guru Al-Qur’an masuk dalam program pendampingan dan peningkatan kompetensi pendidik Al-Qur’an.

Setahun ke depan, guru-guru Al-Qur’an di Glagaharjo dan Balerante ini akan didampingi PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta belajar matan dan syarah Jazariyah ditambah dengan sertifikasi BNSP RI skema Tahsin. Program kali ini bukan dalam rangka mengganti apa yang telah diupayakan sebelumnya, namun untuk mengikhtiari penjagaan agar dijaga, menyandarkan ilmu kepada sanad dan kaidahnya, sehingga keberkahan ilmu benar-benar seperti "air terjun" di Merapi. Dan luar biasanya, program setahun ke depan ini, dikawal oleh alumni program BTQ for Leaders PPPA Daarul Qur’an yang sudah mutqin 30 juz, disertifikasi BNSP RI, dan bersanad berbagai macam metode baca Al-Qur'an. 

Bismillaah, tradisi ta'lim muta'alim, terus belajar itu mengembalikan manusia pada fitrahnya. Fitrah bahwa kita ini banyak kurangnya, banyak lupanya, banyak harus istighfarnya. Juga fitrah tentang terus butuh bantuan Allah. Semoga Allah meridhoi apa-apa yang kita rencanakan dan lakukan untuk sebuah nama Kampung Qur’an Merapi. Aamiin.[]