Belajar Melepas dengan Ikhlas

Belajar Melepas dengan Ikhlas
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Kajian Rutin Muslimah Daarul Qur’an pekan ini kembali dilaksanakan, Rabu (23/6). Alhamdulillah, di tengah kondisi yang serba terbatas dikarenakan pandemi Covid-19, namun dengan tetap menjaga dan melaksanakan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, kajian rutin Muslimah Daarul Qur’an tetap berlangsung.

Sejak pagi, jama’ah perserta kajian sudah mulai berdatangan Masjid Alumni IPB Bogor yang menjadi tempat berlangsungnya kajian rutin Muslimah Daarul Qur’an. Bukan tanpa alasan, jama’ah hadir lebih pagi dari biasanya karena kajian hari ini disampaikan oleh Ustadz Hilman Fauzi, asatidz favorit para jama’ah. 

Asatidz Daarul Qur’an yang juga pembina komunitas Teman Hijrah ini menyampaikan kajian yang bertajuk “Belajar Melepas dengan Ikhlas”. 

Kajian dibuka dan diawali dengan zikir pagi dan dilanjutkan dengan tilawah bersama membaca Al-Waqi’ah. Pada sesi awal kajian dimulai, Ustadz Himan Fauzi menyampaikan, bahwa boleh jadi kita tidak menyukai sesuatu, padahal sesuatu itu amat baik bagi kita seperti yang Allah sampaikan melalui firman&Nya dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 216. 

Kemudian ia berkata, “bahwa apapun sesuatu yang menimpa kita, maka itu adalah karena ulah kita (manusia) sendiri. Namun Allah Maha Mengampuni segala sesuatu yang kita lakukan. Maka berdoalah, mintalah ampunan, pertolongan, perlindungan dan keselamatan kepada Allah. Dengan ikhlas. Karena ikhlas berarti tidak berharap dan melepaskan diri dari segala sesuatu selain Allah. Ikhlas adalah menggantungkan diri kita hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Maka lakukanlah segala sesuatu dengan hanya berharap balasan dari Allah, bukan yanglain.”

Menurut Ustadz Hilman, ada tiga keyakinan dalam hati agar kita ikhlas dan bahagia, yaitu yakin bahwa tidak ada satupun yang sayang kepada kita kecuali Allah, yakin bahwa tidak ada satupun yang mampu mengerti segala hal tentang kita kecuali Allah dan yakinlah bahaw tidak ada satupun yang dapat mengangkat kesuitan kita kecuai Allah.

Ustadz Hilman menambahka, dalam kehidupan pasti akan ada saat kita mendapatkan sesuatu, namun juga akan ada saat di mana kita akan merasakan kehilangan dan harus melepaskan. Maka, kita pun harus yakin dengan sungguh – sungguh bahwa apapun  yang ada, apapun yang kita miliki saat ini dalam urusan dunia adalah hanya titipan semata dan tidak abadi, bersifat sementara saja. Dan kita harus yakin dan siap bahwa apapun yang bersifat titipan dan sementara suatu saat pasti akan dimbil kembali olleh yang “menitipkan”, yaitu Allah. Jabatan, harta, anak, suami dan istri, kenikmatan dunia apapun, adalah hanya titipan semata.

Jika kita sedang mempunyai masalah, saat kita merasakan kehilangan, maka yang pertama kita harus lakukan adalah lebih banyak mengingat Allah dari pada mengingat kehilangan. Jangan kemudian kita fokus kepada kehilangannya, tapi perbanyaklah mengingat Allah karena hanya Allah yang dapat memberikan sesuatu sebagai pengganti yang lebih baik melalui cara dan jalan yang tidak akan pernah kita sangka, karena Allah telah berjanji dalam Qur’an bahwa siapa yang mengingat Allah makan Allah akan mengingatnya pula. 

Kemudian yang kedua, bersyukurlah kepada Allah dan jangan mengingkari kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kita. Lalu yang ketiga, mintalah pertolongan kepada dengan bersabar dan sholat. Bersabarlah kepada Allah dan perbaiki sholat kita, karena dua hal tadi menjadi satu kunci hubungan baik kita dengan Allah.

Dalam sesi terakhir kajian rutin Muslimah Daarul Qur’an, Ustadz Hilman dan jama’ah yang hadir mendoakan pula bagi keluarga besar Muslimah Daqu dan PPPA Daarul Qur’an yang sedang mengalami kesulitan, pun yang sedang berjuang melawan sakit. []

Oleh: Purwa, PPPA Daarul Qur'an Bogor