Belajar di Qur'an Call, Nenek Ini Hafal 30 Juz
Usia bukanlah penghalang untuk belajar dan menghafal Al-Qur’an. Hal itu dibuktikan oleh Siti Sofiyati Anas, nenek yang pada 2019 ini genap 68 tahun, masih begitu semangat melantunkan serta mentadaburi ayat-ayat suciNya.
Bu Anas sapaan akrabnya, telah khatam menghafal Al-Qur’an 30 juz pada September lalu. Ia adalah salah satu dari 60 santri Qur’an Call yang tersebar di seluruh Indonesia dan sejumlah negara. Wanita dengan tiga orang anak dan tujuh cucu itu mengaku bersyukur bisa belajar di Qur’an Call.
"Waktu itu, 29 januari 2017 saya baca berita, Daarul Qur'an ada program Qur'an Call, Paginya saya langsung menghubungi dan mendaftar, kemudian bisa langsung masuk, belajar," tutur wanita kelahiran Yogyakarta ini.
Qur’an Call sendiri merupakan salah satu program unggulan PPPA Daarul Qur’an dalam dakwah tahfidzhul Qur’an. Layanan ini memberikan fasilitas kepada masyarakat yang ingin belajar dan menghafal Al-Qur’an melalui telepon bebas biaya.
Semangat Bu Anas menghafal Al-Qur’an terinspirasi dari tausiyah-tausiyah KH Yusuf Mansur. Karenanya ia sudah memiliki hafalan sebanyak tiga juz saat mulai belajar di Qur'an Call. Paling sedikit, Bu Anas yang tinggal di Blora, Jawa Tengah ini menyetorkan hafalan via telepon satu halaman perhari.
"Kalau pas lancar, bisa setoran murojaah sampai empat halaman, kalau ziyadah biasanya satu hari satu halaman. Saya paling enak ngafal, pagi sebelum shubuh, itu langsung masuk. Selain itu bisa, tapi yang paling enak ngafal di situ, masuk tek tek tek di otak," ujarnya.
Tiga tahun belajar di Qur’an Call, Bu Anas akhirnya khatam menghafal Al-Qur’an 30 juz. Bagi wanita paruh baya yang mengaku belum pernah mengenal pendidikan tahfizh saat muda, ini adalah anugera baginya bisa menyelesaikan hafalan Al-Qur’an.
"Ada tiga motivasi saya menghafal Al-Qur’an. Saya ingin husnul khotimah, bermanfaat untuk diri sendiri. Kemudian saya ingin memakaikan mahkota kepada kedua orang tua, dan semoga bisa menjadi contoh anak, cucu dan keponakan, untuk tertarik menghafalkan Al-Qur'an," tuturnya.
Selain berkhidmat untuk umat sebagai Pimpinan Aisiyah Muhammadiyah di daerahnya, Bu Anas kini tengah menemani Ahmad Nasuha Dahlan (70), sang suami yang mengalami gagal ginjal sejak satu tahun terakhir. Aktivitas yang padat tak menyurutkan semangatnya untuk tetap mentadaburi Al-Qur’an.
Hafal 30 juz tak membuatnya puas diri. Ia mengaku masih rutin mengubungi Qur’an Call untuk mengulang hafalannya. " Semoga PPPA Daarul Qur'an diberi jalan dan kekuatan oleh Allah untuk tetap membina umat di seluruh dunia agar bisa membaca Al-Qur'an dengan benar," harapnya. (dio/ara)