Berkelana ke Ibu Kota Demi Cita-cita Jadi Ulama
Akhirnya Rohim (19) dapat terbang ke Jakarta sebab hafalan Al-Qur'an yang ia miliki. Pemilik nama lengkap Zainu Rohim ini tidak pernah menyangka dapat menginjakkan kaki di Ibu Kota dan mendapatkan beasiswa pendidikan Strata 1 (S1) di STMIK Antar Bangsa, Tangerang.
Semua kisah lelaki asal Kalimantan Selatan ini bemula dari Al-Qur'an. Setelah perjuangannya menghafal kalam-kalamNya di rumah tahfidz dan Pondok Pesantren Daarul Qur'an Istoqomah, Rohim mendapat kesempatan mengikuti ujian Wisuda Tahfizh Nasional (WTN) 2019. Dari situlah perjalanannya dimulai.
Saat mengikuti ujian WTN, Rohim mendapat tawaran dari salah seorang asaatidz penguji. Ia diberikan kesempatan mengikuti seleksi beasiswa tahfidz Qur'an yang diselenggarakan oleh Rumah Tahfizh Center (RTC). Jika lolos, Rohim dapat meneruskan pendidikannya hingga jenjang S1 di STMIK Antar Bangsa.
Bersama sang kakak, Zainu Rohman, yang juga merupakan saudara kembarnya, Rohim akhirnya dinyatakan lolos ujian WTN dan berhak menjadi wisudawan di salah satu acara bergengsi Daarul Qur'an tersebut. Tak hanya itu, ia pun telah membulatkan keinginnya mengikuti seleksi beasiswa S1.
Ujian hafalan dan akademik sudah menantinya. Kedua syarat kelulusan beasiswa itu diselesaikan dengan baik oleh Rohim. Hingga akhirnya, ia pun diterima menjadi salah satu mahasiswa penerima beasiswa tahfizh Qur'an di STMIK Antar Bangsa. Dari dua kejuruan yang tersedia, ia memilih Sistem Informasi.
Rohim pun berhak tinggal di Rumah Tahfidz Mahasiswa yang disediakan RTC bersama empat orang rekannya dari berbagai daerah. Di sana, ia diberikan kesempatan memurojaah hafalannya serta menjadi pengajar ngaji bagi anak-anak di sekitaran rumah tahfidz.
"Alhamdulillah, bisa sampai di sini sudah sangat luar biasa, karena saya orang biasa, bisa sampai Ibu Kota," tuturnya. Rohim merantau dan menuntut ilmu di tempat yang belum pernah ia datangi demi mengangkat derajat keluraga serta mewujudkan mimpinya menjadi ulama.
Ia ingin menjadi pendakwah sekaligus pengusaha. Menurutnya, ilmu yang ia miliki harus disalurkan kepada orang lain. Dan dengan menjadi pengusaha, selain mengikuti anjuran Rasulullah, ia pun ingin meberdayakan ekonimi Islam yang merata.
Rohim menuturkan, dari segala prestasi yang didapatkannya, semua itu tidak terlepas dari perjuangan orang tua dan kakak kembarnya. Rohman sangat berjasa bagi perjalanan hidup Rohim. "Dia orang yang berjasa bagi saya, orang yang selalu menasihati, sering mengalah demi prestasi saya," ucap Rohim.
Rohim pun mengajak generasi muda Indonesia untuk menghafal Al-Qur'an. “Saya membuktikan sendiri keajaiban Qur'an. Karena Qur'an, saya dapat meraih berbagai hal yang menjadi keinginan saya. Semoga kelak Al-Qur’an bisa menjadikan saya ulama serta bermanfaat bagi umat,” harapnya. (dio/ara)