BPKH RI Bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an Salurkan Bantuan Sarpas Digitalisasi MUI
Badan Pengelola Keuangan Haji Republik Indonesia (BPKH RI) menggandeng Laznas PPPA Daarul Qur'an dalam program kemaslahatan berupa pengadaan sarana dan prasarana penunjang proses digitalisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI). Serah terima program tersebut dilaksanakan pada Kamis (30/6) siang.
Badan Pengelola Keuangan Haji Republik Indonesia (BPKH RI) menggandeng Laznas PPPA Daarul Qur'an dalam program kemaslahatan berupa pengadaan sarana dan prasarana penunjang proses digitalisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI). Serah terima program tersebut dilaksanakan pada Kamis (30/6) siang.
Adapun latar belakang dilaksanakannya program pengadaan sarana dan prasarana MUI ini adalah sebagai bentuk penyesuaian MUI dalam melayani masyarakat di era digital. Sementara itu, peran BPKH RI dan Laznas PPPA Daarul Qur'an adalah mendukung wacana tersebut agar manfaatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Hal itu juga yang disampaikan oleh Anggota Badan Pelaksana Bidang Kesekretariatan dan Kemaslahatan BPKH RI Rahmat Hidayat. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa perubahan zaman telah mempengaruhi pola hubungan dan kerja, oleh karena itu digitalisasi MUI juga merupakan keniscayaan.
"Tentu sekarang berbeda dengan dulu, kalau dulu semuanya serba manual, sekarang sudah proses digitalisasi seiring dengan perkembangan teknologi di bidang transportasi, komunikasi dan lain sebagainya, sehingga ini mau tidak mau mempengaruhi pola hubungan, pola kerja dan sebagainya, MUI harus bisa menatap syarat zaman itu, oleh karena itu digitalisasi MUI merupakan keniscayaan," ujarnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Laznas PPPA Daarul Qur'an selaku mitra kemaslahatan BPKH RI dan MUI selaku penerima manfaat. "Kami menyampaikan terima kasih kepada Laznas PPPA Daarul Qur'an yang telah menjadi mitra kemaslahatan BPKH, dan tentu juga kepada MUI yang telah menjadi salah satu penerima manfaat, karena BPKH ini sebagai shahibul mal, kalau nggak ada yang menerima manfaat juga nggak bisa jalan kemaslahatan itu," imbuhnya.
Direktur Utama Laznas PPPA Daarul Qur'an Abdul Ghofur juga mengatakan, penggunaan alat kerja berbasis digitalisasi menjadi keharusan bagi sebuah organisasi atau lembaga untuk bisa beradaptasi di era digitalisasi.
“Tujuan digitalisasi kali ini adalah memiliki server yang memadai dan peralatan kerja berbasis IT di kantor MUI agar segala aktivitas dapat dilaksanakan dengan baik, dan pengembangan program MUI pusat dan wilayah di seluruh indonesia agar dapat dilaksanakan dengan baik," ungkap Ghofur.
Selain itu, program ini dilaksanakan agar MUI memiliki perangkat digital terbaik guna mendukung pelayanan terhadap masyarakat. Dengan itu semua maka peran MUI sebagai lembaga keumatan besar yang mewakili representatif Indonesia semakin fleksibel.
Sementara itu, Amirsyah Tambunan selaku Sekjen MUI mengungkapkan bahwa kerja sama antara MUI dengan BPKH RI dan Laznas PPPA Daarul Qur'an telah berjalan dengan baik dengan lahirnya program ini.
“Kita bersyukur pada hari ini, momentum yang menurut saya tidak sekedar bersejarah bagi kita, tapi sekaligus menjadi bukti nyata bahwa kita MUI bersama mitra maslahat membuktikan bahwa kerja sama yang berlangsung selama ini, mulai dari pengadaan kantor MUI, atau wisma di sekitar kawasan matraman, sebagai kantor penyangga mui, kemudian yang kedua bersama ormas-ormas berjalan dengan sangat baik," tutur Amirsyah.
Atas kerja sama program pengadaan sarana dan prasarana penunjang proses digitalisasi MUI, ia berharap dapat terus ditingkatkan bahkan hingga pemberdayaan ekonomi umat. "Hari ini, kerja sama MUI dan Laznas PPPA Daarul Qur'an yaitu untuk sarana dan prasarana, mudah mudahan ke depan, berkelanjutan dari kerja sama ini bisa kita tingkatkan, baik dalam bentuk pengadaan sarana prasarana, maupun kegiatan dalam pemberdayaan ekonomi umat," pungkasnya.