Daarul Qur'an Resmikan Jembatan Kehidupan ke-2

Daarul Qur'an Resmikan Jembatan Kehidupan ke-2
Daarul Qur'an Resmikan Jembatan Kehidupan ke-2
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Bogor, PPPA Daarul Qur’an meresmikan jembatan beton yang terletak di Desa Jagabita, Parung Panjang, Bogor pada Minggu (14/1). Jembatan tua yang sebelumnya terbuat dari bambu hasil urunan warga Desa Jagabita ini sudah ada sejak 100 tahun. Kondisi jembatan tua yang berdiri diatas sungai Cimanceuri ini menghubungkan dua provinsi yakni Banten dan Jawa Barat, sebagai akses masyarakat melakukan kegiatan ekonomi, pendidikan dan kegiatan harian lainnya. Pembangunan jembatan beton ini telah dilakukan sejak Agustus 2017 lalu, bersama Paytren melalui sedekah harian Rp. 2.000an mitra Paytren mendanai pembangunan jembatan yang diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp. 500 juta.

Acara peresmian dihadiri Pimpinan Pesantren Daarul Qur’an Ustad Ahmad Jameel, Dewan Syariah Kyai Ahmad Kosasih, dan jajaran direksi PPPA Daarul Qur’an Anwar Sani sebagai Direktur Utama serta Tarmiji Ashidiq sebagai Direktur Eksekutif. Dalam kesempatan yang sama hadir pula David Nurbianto salah satu Komika dan Oke Dany Ferdian Direktur Paytren TV.

Tarmiji mengatakan, jembatan kehidupan ini dibangun menjadi lebih kuat agar kegiatan penting yang dilakukan masyarakat tidak terputus apabila musim hujan tiba sekaligus memantik desa tumbuh mandiri. “Anak-anak yang berangkat sekolah terpaksa tidak dapat menyebrang jika hujan tiba karena air sungai meluap bahkan menghanyutkan jembatan bambu mereka, sebab jembatan sungai Cimanceuri inilah akses satu-satunya mereka” terang Tarmiji.

Ia melanjutkan, proses pembangunan jembatan seluruhnya diserahkan kepada warga di kedua desa dengan pola bergotong royong sehingga masyarakat terlibat dalam proses pembangunannya. “Jembatan ini menjadi urat nadi kehidupan, seluruh aktifitas masyarakat lewat jembatan ini, mau sekolah pasti lewat jembatan, mau berangkat kerja lewat jembatan, mau kepasar juga lewat jembatan dan mereka turut merasakan proses pembangunanya” ujarnya.

Rampungnya jembatan yang seratus persen dapat digunakan masyarakat disambut penuh syukur, kedua desa ini merasakan betul manfaatnya. “Alhamdulillah senang sekali dan sangat bahagia sekarang jembatan sudah berdiri kokoh, tidak takut roboh lagi dimana setiap tahun mesti ganti bambu yang sudah rapuh bahkan sudah tidak takut lagi jatuh ke sungai” ucap Sukiman (55) warga desa Jagabita.

Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an Anwar Sani pun mengatakan, lembaga yang dipimpinnya hanyalah penyambung sebagai jembatan dari para donatur kepada siapapun yang membutuhkan yang akan menerima manfaatnya. “Saya yakin doanya warga semua inilah yang didengar Allah SWT, mengimpikan jembatan yang berusia 100 tahun ini bisa diganti menjadi jembatan yang lebih kokoh yang kemudian menggerakkan temen-temen Paytren dan PPPA Daarul Qur’an membangun jembatan disini” ujar Sani sapaan akrabnya.

“Apa urusan jembatan sama Alqur’an? Kalau kita bangun jembatan maka proses belajar mengaji anak-anak dan warga insya Allah menjadi lancar, jadi tidak hanya menggerakkan sektor ekonomi masyarakat melainkan proses belajar Qur’an, ngaji dan lainnya juga ikut lancar dan Allah menghadirkan Daarul Qur’an berjuang untuk Alqur’an” tandasnya.