Dea: dari Santri Menuju Pengajar TPQ di Kampung Qur’an Purworejo

Dea Anindita salah satunya. Ia sebentar lagi mengkhatamkan Al-Qur’an. Dea sudah mengaji sampai juz 27. Dirinya merupakan putri dari Bapak Subur, salah seorang penggerak warga dalam membangun instalasi air pasca bencana longsor menimpa Kampung Rukem pada 2016 silam. Sejak belum sekolah hingga kini sudah kelas 6 SD, Dea dikenalkan ayahnya untuk berbaur dan mengaji di Mushola Miftahul Huda.

Dea: dari Santri Menuju Pengajar TPQ di Kampung Qur’an Purworejo
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Sudah menjadi agenda rutin PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta mengunjungi Kampung Qur’an Rukem Purworejo. Selama dua jam perjalanan ditempuh pada Jumat (10/2) lalu dalam rangka mengantarkan hadiah alat tulis sekolah dan meja belajar untuk santri TPA Miftahul Huda sinergi PPPA daarul Qur’an Yogyakarta bersama Beramaljariyah.org.

Sejak Ramadhan 2016 lalu, PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta mendampingi warga Kampung Rukem, Purworejo dalam mempelajari Al-Qur’an. Ikhtiar ini sudah mulai membuahkan hasil. Santri-santri sudah banyak yang mengkhatamkan Al-Quran.

Dea Anindita salah satunya. Ia sebentar lagi mengkhatamkan Al-Qur’an. Dea sudah mengaji sampai juz 27. Dirinya merupakan putri dari Bapak Subur, salah seorang penggerak warga dalam membangun instalasi air pasca bencana longsor menimpa Kampung Rukem pada 2016 silam. Sejak belum sekolah hingga kini sudah kelas 6 SD, Dea dikenalkan ayahnya untuk berbaur dan mengaji di Mushola Miftahul Huda.

Dea mengenang setiap pengajar yang mendampinginya di Kampung Qur'an. Ustadz Dafi, Ustadz Miftah, Ustadz Khoirul, dan Ustadz Nawab adalah dai-dai utusan PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta untuk mendampingi dakwah di Kampung Rukem. Hal yang paling berkesan untuk Dea adalah diajarkan langgam membaca Al-Qur’an oleh Ustadz Nawab hingga mengantarkannya dalam mengikuti perlombaan MTQ.

Setiap jadwal TPA, Dea tidak hanya mengaji untuk dirinya sendiri. Ia yang baru berusia dua belas tahun, sudah bisa membantu Ustadzah Jumilah dan Ustadz Sudiyo dalam mengampu santri-santri yang masih kecil. 

Dea juga merupakan santri berprestasi, ia merupakan juara kelas dan sering mengikuti berbagai lomba di sekolah. Kampung Rukem yang terkenal dengan keseniannya menghantarkan Dea dalam lomba seni melantunkan shalawat. Semangatnya dalam mengaji dan sekolah sangat kuat, ketika besar nanti Dea ingin menjadi dokter. Semoga dengan barokah Al-Qur’an, Allah SWT. mudahkan Dea dalam menggapai cita-citanya.. Aamiin