Istikamah dalam Hijrah
PPPA Daarul Qur’an kembali menggelar kajian Ngopi Yuuuk di Masjid Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, Ahad (24/11). Kajian kali ini mengambil tema 'Jalan Hijrah Para Taubaters', dipandu oleh Kang Agung Rahmatullah.
Kajian dibuka dengan Kelas Tahsin yang diikuti ratusan lebih muda-mudi dari berbagai usia. Mereka satu persatu membaca ayat-ayat Al-Qur'an di hadapan delapan tim asatidz yang disiapkan oleh PPPA Daarul Qura’n Bogor. Abu Takeru menjadi pembicara utama dalam kajian tersebut.
Ia mengingatkan tentang keistikamahan hijrah. "Orang yang berhenti dari zina karena sudah bokek, itu bukan hijrah. Orang yang berhenti mabuk-mabukan karena nggak punya uang dan nggak ada teman ngajak mabuk, itu bukan hijrah. Hijrah itu perasaan merasa berdosa dan ingin berubah untuk mengikuti syariat Islam karena takut Allah dan mengharap ridho Allah,” ujar ustadz muda asal Bandung itu.
Menurutnya, hijrah bukan seperti perilaku seorang ikhwan yang memutuskan pacarnya karena ingin hijrah, tapi seminggu kemudian posting foto pacar baru di media sosial. "Target setan teh, ngebuat orang melakukan maksiat tanpa dia merasa berbuat maksiat. Orang itu tahu perbuatannya dosa tapi dia mencari-cari alasan, pembenaran bahwa ini bukan dosa. Ini berbahaya," tuturnya.
Selain Abu Takeru, kajian ini juga menghadirkan Ustadz Obay Sobari yang menerangkan betapa bahagianya orang yang hijrah dan bertaubat dengan sebenarnya. Di akhir acara, Ustadz Muhammad Aufa memimpin doa dan muhasabah. Bait-bait doa yang dilafadzkan olehnya mampu membuat para jamaah meneteskan air mata.
“Kajian Ngopi Yuuuk hadir setiap Ahad pagi, menyapa muda-mudi di Kota Bogor. Tema-tema seputar hijrah dan isu-isu populer sering diangkat dalam kajian yang diselenggarakan oleh PPPA Daarul Quran Bogor, bekerjasama dengan DKM Masjid Alumni IPB, Kalam TV, Kajian Bogor, IDream Radio dan IDream TV," tutur Kepala Cabang PPPA Daarul Quran Bogor, Diki Alaudin. (dio/ara)