Ka'bah, Wakaf Pertama Dalam Sejarah Islam

Ka'bah, Wakaf Pertama Dalam Sejarah Islam
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Kita mengenal wakaf sebagai salah satu amalan dengan pahala yang luar biasa. Tentu kita tidak asing dengan dalil yang mengatakan bahwa pahala wakaf kekal hingga akhirat.

Dalil tersebut termaktub dalam hadits Rasulullah, “Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga (macam), yaitu: sedekah jariyah (yang mengalir terus), ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR Muslim)

Namun, apakah kita sudah tahu sejarah wakaf?

Jika ditelusuri sejak awal peradaban manusia di Bumi. Nabi Adam dan istrinya, Hawa adalah manusia pertama yang disebutkan tinggal di Bumi setelah turun dari surga.

Ternyata, menurut sebagian pendapat, Nabi Adam juga berperan sebagai wakif (orang yang berwakaf) pertama di muka Bumi dengan mewakafkan bangunan Ka'bah untuk digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat manusia.

Pendapat ini mengatakan bahwa Nabi Adam adalah orang yang membangun Ka'bah, kemudian kaidah-kaidahnya ditetapkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, serta dilestarikan oleh Nabi Muhammad. Maka dengan demikian Kakbah merupakan wakaf pertama yang dikenal oleh manusia dan dimanfaatkan untuk kepentingan agama.

Sebab kita tahu bahwa Ka'bah merupakan tempat ibadah pertama dalam sejarah peradaban manusia. Dapat dilihat dari firman Allah, "Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia." (QS.Ali Imran ayat: 96)

Sedangkan menurut pendapat lain yang mengatakan bahwa Ka'bah dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, maka hal itu membuktikan bahwa Ka'bah adalah wakaf pertama dalam sejarah Islam yang digunakan untuk kepentingan agama Islam.(diyo/mnx)