KAMANSE #42: Sedekah Untuk Bertumbuh Selama Pandemi

KAMANSE #42: Sedekah Untuk Bertumbuh Selama Pandemi
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Asosiasi BMT Seluruh Indonesia (ABSINDO) Wilayah Yogyakarta kembali mengadakan kajian rutin bulanan pada Senin (1/3) malam lalu. Dalam Kajian Malam Selasa (KAMANSE) ke-42 ini dihadiri KH. Yusuf Mansur dan juga turut hadir Ustadz Hendi Irawan Saleh, salah satu Asatidz Daarul Qur’an. Hadir juga pengurus ABSINDO DIY. dan perwakilan dari BMT-BMT se-provinsi DI. Yogyakarta serta beberapa perwakilan BMT dari luar Yogyakarta.

KH. Yusuf Mansur membuka tausiyah dengan cerita usaha Waroeng Steak and Shake, dimana pada awal bulan Maret 2020 terpaksa memulangkan sekitar 700 karyawan. Namun di tengah pandemi ini usaha Waroeng Steak and Shake terus bertumbuh dengan wasilah sedekah yang terus dilakukan tanpa henti.

KH. Yusuf Mansur juga menceritakan pengalamannya ketika diuji dengan kesulitan ekonomi di tahun 2001 lampau. Dimana pada tahun yang sama akhirnya ia memutuskan untuk bersedekah 1 unit mobil, “Qadarullah, Allah limpahkan lebih banyak lagi hingga bisa membeli rumah sendiri,” ujar Pimpinan Umum Daarul Qur’an tersebut.

“Allah sudah berjanji akan melipatgandakan sedekah hingga 700 kali, ketika saya hanya punya satu-satunya mobil yang saya sedekahkan, dan saya dan istri berpikir bahwa nanti kalau punya 700 mobil mau ditaruh dimana, tidak punya garasi,” tambah Kyai Yusuf yang langsung disambut gelak tawa hadirin.

Salah satu jamaah yang hadir kemudian bertanya terkait niat bersedekah. KH. Yusuf Mansur pun menjawab, “selama ini sering disalahpahami doa itu sama dengan niat. Kalau judulnya supaya ini itu, agar ini itu namanya doa. Sedekah itu soal wasilah dan rasa, ada yang lebih puas menyedekahkan langsung ke mustahik, misalnya langsung memberikan ke anak yatim agar bisa mengusap kepalanya anak yatim, ada pula yang memilih melalui lembaga zakat.  Keduanya baik, namun jika melalui lembaga zakat seperti PPPA Daarul Qur’an maka bisa diibaratkan juga ikut dalam perahu Nabi Nuh as., karena dengan disalurkan ke sebuah lembaga dampaknya akan lebih luas lagi,” jawabnya.

Selanjutnya terkait waktu yang utama untuk bersedekah, KH. Yusuf Mansur mengatakan “sedekah waktu mustajab adalah hari Jum'at sayyidul ayyam, hari Ied, ketika bertemu orang tua, dan yang perlu diingat adalah kita dikasih mata dan telinga oleh Allah SWT., maka sesungguhnya kita dikasih kesempatan. Hingga kesempatan bersedekah itu bisa diciptakan sendiri, kapanpun dan dimanapun alangkah baiknya kita dapat melihat peluang untuk bersedekah, apalagi selama pandemi,” tutup KH. Yusuf Mansur.

Alhamdulillah, akhirnya kita semua dapat mengerti bahwa keutamaan sedekah juga bisa diraih dengan menciptakan sendiri kesempatan untuk bersedekah dimanapun dan kapanpun. Selama pandemi, kesempatan bersedekah dan insyaallah juga bertumbuh terbuka lebih luas, sekaligus keberkahan yang membersamainya. Insya Allah PPPA Daarul Qur’an sebagai salah satu lembaga zakat nasional (LAZNAS) akan terus menemani masyarakat untuk menciptakan kesempatan bersedekah, berbuat baik, juga berbagi. Insyaallah, semoga keberkahan tercurah untuk kita semua. Aamiin. []