'Kode Alam' Gunung Semeru Sebelum Erupsi

'Kode Alam' Gunung Semeru Sebelum Erupsi
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Erupsi Gunung Semeru ternyata tidak terjadi secara tiba-tiba. Pakar hingga warga sekitar lereng gunung telah memprediksi akan adanya letusan.

Sebelumnya, Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (4/12). Erupsi tersebut menyebabkan puluhan korban jiwa. Tak hanya itu, akibat kejadian tersebut 2.970 unit rumah, fasilitas pendidikan, dan jembatan rusak.

Tanda-tanda apa saja yang terjadi sebelum Gunung Semeru erupsi? Berikut ulasannya:

1. Aktivitas magmatisme

Disadur dari Kompas, sebelum letusan dahsyat terjadi pada Sabtu (4/12) sudah ada sejumlah aktivitas magmatisme di Gunung Semeru.

Terdapat dua gaya yang mengakibatkan Gunung Semeru akhirnya erupsi, yaitu endogen dan eksogen. Gaya endogen terjadi dari aktivitas magma yang mendorong material vulkanik naik ke permukaan, sedangkan gaya eksogen diakibatkan hujan ekstrem. 

Material vulkanik yang tertumpuk di kubah secara langsung bersentuhan dengan air. Akumulasi material tersebut kemudian dialirkan oleh air dan hanyut ke bawah melalui lembahan dan sungai-sungai. Akibatnya, banjir lahar mampu menyapu kawasan di lembahan Semeru.

2. Adanya lava putih

Salah satu warga Desa Supit Urang, Marsid (50), mengatakan, empat hari sebelum erupsi biasanya muncul goresan putih. 

"Jadi gunung itu tergores lava putih. Nunggu berapa hari lagi pasti terjadi lahar," kata Marsid saat ditemui di Desa Supit Urang, Senin.

3. Aliran air kotor

Tanda alam lainnya yang menjadi patokan warga adalah aliran air. Biasanya, sesaat awan panas turun dari kawah Gunung Semeru, seluruh aliran air di desa itu kotor. 

"Semua air di daerah sini ini kotor semua. Setelah ada air kotor pasti turun lahar gitu. Dan hujan terus menerus. Warga sini sudah tahu (pertandanya)," ujar Marsid. 

Aliran air menjadi kotor karena di daerah hulu sudah tercemar abu letusan Gunung Semeru.

4. Keluarnya awan panas

Kemudian saat erupsi pada Sabtu, awan panas yang keluar dari Semeru meluncur dengan cepat. Dalam kurun waktu dua jam, awan panas itu sudah menerjang permukiman warga di Dusun Sumbersari, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo.

Itulah beberapa "kode alam" yang diberikan Gunung Semeru sebelum mengalami erupsi. Saat ini, berbagai pihak termasuk PPPA Daarul Qur'an tengah melakukan evakuasi dan pendistribusian bantuan untuk warga terdampak.

Yuk, berikan doa dan dukungan terbaik untuk warga di lereng Gunung Semeru. Klik di sini untuk donasi!

Sumber: Kompas