Kriteria Wanita Sholehah dalam Islam

Kriteria Wanita Sholehah dalam Islam
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Surat An-Nisa ayat 34 mengandung pedoman tentang peran dan kriteria wanita sholehah dalam rumah tangga dan masyarakat. Ayat ini berbunyi:

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Maka wanita yang sholehah adalah yang taat kepada Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah memelihara (mereka)..." (QS. An-Nisa: 34).

Dari ayat ini, kita dapat menyimpulkan beberapa kriteria penting bagi wanita sholehah dalam Islam:

  1. Taat kepada Allah SWT
    Seorang wanita sholehah adalah yang selalu menjaga ketaatannya kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ketaatan kepada Allah menjadi fondasi utama dalam setiap aspek kehidupan, termasuk hubungan dalam keluarga.

  2. Taat kepada Suami
    Dalam ayat ini, taat kepada suami menjadi salah satu ciri wanita sholehah, selama perintah suami tidak bertentangan dengan syariat. Ketaatan ini adalah bagian dari menjaga keharmonisan dan kedamaian rumah tangga. Rasulullah SAW bersabda:
    "Jika seorang istri menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya, maka akan dikatakan kepadanya: ‘Masuklah ke surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.’" (HR. Ahmad).

  3. Memelihara Diri dan Kehormatan
    Wanita sholehah menjaga dirinya ketika suami tidak ada, baik dari segi perilaku maupun kehormatan. Ini mencakup menjaga pandangan, ucapan, dan tindakan agar tidak melanggar batasan syariat, serta tetap amanah dalam menjalankan tugas rumah tangga.

  4. Amanah dan Jujur
    Ayat ini menekankan bahwa wanita sholehah adalah sosok yang memelihara amanah yang diberikan oleh Allah. Dia menjaga kepercayaan suaminya dan tidak melakukan hal-hal yang merugikan, baik dalam urusan keluarga maupun harta.

  5. Bersikap Qana'ah dan Bersyukur
    Wanita sholehah menerima keadaan hidup dengan qana'ah (merasa cukup) dan penuh rasa syukur, baik dalam kondisi lapang maupun sempit. Sikap ini menunjukkan ketulusan hati dan kedewasaan dalam menghadapi segala dinamika kehidupan rumah tangga.

Kriteria-kriteria tersebut tidak hanya mencerminkan peran wanita sebagai istri, tetapi juga menunjukkan bagaimana seorang wanita sholehah bisa menjadi contoh dalam masyarakat. Dalam Islam, wanita memiliki kedudukan mulia ketika ia menjaga hubungan dengan Allah, suaminya, dan lingkungannya dengan baik.

Dengan demikian, Surat An-Nisa ayat 34 mengajarkan bahwa wanita sholehah bukan sekadar sosok yang berperan di ranah domestik, tetapi juga seseorang yang memiliki keteguhan iman dan karakter mulia. Perannya yang penuh kasih sayang dan tanggung jawab tidak hanya menjaga keharmonisan keluarga, tetapi juga mendatangkan ketenangan dan keberkahan dalam hidup.