Liburan Asyik Bareng Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an

Liburan Asyik Bareng Santri Yatim Penghafal Al-Qur'an
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Bulan Muharram merupakan salah satu bulan istimewa diantara empat bulan mulia yang lainnya. Berbagai keutamaan di bulan Muharram pun begitu luar biasa jika kita amalkan. Mulai dari  berpuasa, shalat sunnah, bersedekah, menyambung silaturahmi hingga mengasihi anak yatim.

Di moment penghujung bulan Muharram 1442 H ini, PPPA Daarul Qur’an Semarang tak ingin melewatkan begitu saja faidah dan keberkahan bulan nan mulia yang tinggal beberapa hari ini. Salah satunya acara yang digelar yakni dengan menyantuni dan membahagiakan anak yatim. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini PPPA Daarul Qur’an Semarang berbagi kebahagiaan dan keceriaan untuk para yatim penghafal Al-Qur'an dengan mengajaknya berlibur serta mengenalkan salah satu olahraga sunnah ala Rasulullah, yakni berkuda.

Tepatnya pada Sabtu (12/9) lalu, sebanyak 34 santri yatim penghafal Qur'an dari berbagai Rumah Tahfidz di Jawa Tengah hadir dengan penuh semangat dan antusiasme di wahana wisata dan olahraga Nirwana Stable, Mijen, Semarang. Bukan hanya sebatas acara liburan dan penyerahan santunan semata, acara juga diisi dengan Fun Games, Outbond, hingga edukasi dan praktek secara langsung olahraga berkuda.

Raut wajah sumringah penuh kegembiraan nampak terpancar dari wajah mungil adik-adik santri. Mereka yang jarang berlibur, kini dapat bermain bersama bahkan hingga menjajal olahraga berkuda. Mereka pun merasa senang dapat merasakan ini semua.

“Seneng kak, bisa mainan sama temen-temen, coret-coretan pakai bedak, dikasih Al-Qur'an, dikasih uang, dapat jajan sama ayam, eh, trus tadi juga diajak keliling-keliling naik kuda,” tutur Filzah seraya menghabiskan ayam santapan makan siangnya.

Filzah yang kini tengah duduk dibangku kelas 5 SD ini ialah sosok anak yatim yang telah ditinggal oleh sang ayah sejak ia masih berusia 4 tahun. Meski demikian, Filzah tak pernah merasa kekurangan kasih sayang, sebab perhatian sang ibu, ustadzah dan teman-teman di rumah tahfidz membuatnya terus semangat dan menjalani hari-harinya. Ia pun menghafal Al-Qur’an karena ingin suatu saat kelak bertemu dengan ayah dan seluruh keluarganya di surga. (ade)