Membuka Kembali Bengkel Peninggalan Ayah Setelah Hafal Al-Qur’an
Namanya Muhammad Rizky Wardiansyah (17), sudah tiga tahun lebih ia menjadi santri di Rumah tahfidz Nurul Qur’an Patuk, Gunungkidul. Rizky adalah salah satu santri yatim dari 75 santri lainnya di Nurul Qur’an. Almarhum Ayahnya adalah sosok pekerja keras yang selalu diingat Rizky. Sang ayah dulunya membuka bengkel di pinggir jalan sejak masa mudanya. Hingga penyakit tetanus harus memisahkan Rizky dan ayahnya untuk selamanya.
Mengingat sosok Alm. Ayah membuat Rizky juga harus menjadi pekerja keras. Kehidupan di pesantren yang setiap harinya penuh dengan kajian keagamaan dilakoninya bersama teman-temannya. Awalnya Rizky memutuskan ke Rumah Tahfidz Nurul Qur’an karena diajak Abi, teman seangkatannya yang sudah lebih dulu masuk Rumah Tahfidz Nurul Qur’an Patuk.
Rizky memang sempat dirundung kebingungan setelah Ayahnya meninggal dunia, ia dan keluarganya tidak tahu lagi bagaimana untuk melanjutkan hidup karena selama ini Alm. Ayah adalah satu-satunya tulang punggung dalam keluarganya. Akhirnya karena Rizky masih sangat belia untuk melanjutkan bengkel ayahnya, sang Ibu pun memutuskan untuk bekerja serabutan asalkan halal dan cukup untuk makan sehari. Dengan melanjutkan pendidikan di jurusan Teknik Sepeda Motor, Rizky bercita-cita dapat membuka kembali dan mengembangkan bengkel alm. Ayah yang tengah berhenti.
“Mau bekerja habis lulus SMK nanti, mau buka bengkel Ayah lagi,” ujar Rizky.
Alhamdulillah, kini Rizky dapat melanjutkan pendidikannya lagi berkat adanya Beasiswa Pendidikan dari program BUY PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta. Semoga BUY menjadi solusi santri yatim dan dhuafa untuk melanjutkan sekolah dan menurunkan angka putus sekolah. []