Mushola di Tepian Jalan Tol Lintas Provinsi

“Wuuuussssttt ........ toooon ..... tooonnn ....” suara yang setiap hari terdengar dari teras Mushola Warosatul Mu’minin. Mushola yang berdiri di sebuah kampung dengan latar belakang jalan tol lintas provinsi ini sudah berdiri sejak 2018 lalu.

Mushola di Tepian Jalan Tol Lintas Provinsi
Mushola di Tepian Jalan Tol Lintas Provinsi
Mushola di Tepian Jalan Tol Lintas Provinsi
Mushola di Tepian Jalan Tol Lintas Provinsi
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Setiap hari tidak luput dengan suara bising kendaraan besar maupun kecil yang melintasi jalan tol lintas provinsi ini. Mushola Warosatul Mu’minin merupakan mushola yang dibangun dengan tanah pemberian dan dana seadanya. Pembangunan yang bertahap dan memerlukan banyak waktu, didirikan dan di bangun sendiri oleh Ustadz Syafi'i selaku pengurus dari Mushola Warosatul Mu’minin.

Mushola ini di bangun dengan tujuan memberikan fasilitas tempat tinggal dari seorang donatur yang baik hati sebagai naungan untuk Ustadz Syafi'i bersama keluarga. Tanah sepetak yang berukuran 3x6 M menjadi bangunan Mushola yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan beribadah dan tempat ngaji anak-anak sekitar. Ustadz Syafi'i selaku pimpinan dan pengurus Mushola Warosatul Mu’minin memiliki keluarga dengan dua orang anak. Tujuan mulia yang beliau laksanakan memberikan kesempatan pada anak-anak di sekitar mushola tersebut.

Beliau yang berprofesi sebagai buruh harian lepas dengan pendapatan yang tidak menentu harus menghidupi dua anak dan istrinya, serta mengelola kegiatan mengaji di mushola tersebut. Ustadz Syafi'i dengan ikhlas memberikan ilmu dan kesempatan untuk anak-anak sekitar bisa belajar mengaji. Mulai dari membaca iqro sampai dengan membaca Al Qur’an. Mushola ini terletak di desa Kedung krisik, Kel. Argasunya, kec. Harjamukti, kota Cirebon. Walau dalam wilayah kota, namun tempatnya berada di ujung perbatasan kota yang mana daerah tersebut jauh dari fasilitas kota yang sangat memadai.

Ustadz Syafi'i dengan keterbatasannya mengurus istri yang qodarullah sedang sakit Diabetes Basah (kedua kakinya tidak bisa digunakan) sehingga pergerakannya terbatas. Namun dengan dasar ikhlas dan semangat juang Al Qur’an, beliau bertahan untuk mengurus keluarganya serta mengurus santri-santri yang belajar ngaji di mushola tersebut. Memang tidak disebut layak bagi tempat belajar dan mengajar, namun dengan fasilitas seadanya kegiatan mengaji untuk para santri terlaksana dengan baik.

“Alhamdulillah saya ikhlas menerima perjuangan dakwah ini yang Allah berikan kepada saya. Dengan ini harapan saya, istri bisa sehat kembali dan santri-santri bisa belajar dengan nyaman dan menerima ilmu dengan baik.” Ujar Ustadz Syafi'i sebagai pengurus Mushola Warosatul Mu’minin.

Warga sekitar banyak yang membantu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan fasilitas seadanya. Seperti listrik yang sudah mulai dipasang atas bantuan orang tua santri, serta meja ngaji yang diberikan atas dasar swadaya masyarakat. Kita kadang lupa dengan nikmat yang Allah berikan berupa harta, pekerjaan maupun jabatan. Namun di luar sana banyak sekali saudara kita yang bahkan untuk mencukupi kebutuhan pokok masih sangat kurang. Untuk itu kami mengajak #SahabatDaqu dalam membantu saudara kita yang berjuang di jalan dakwah untuk memberikan kemudahan bagi mereka dalam mensyiarkan agama Islam.

Oleh : PPPA Daarul Qur'an Cirebon