Nyate Bareng Santri di Kampung Qur'an Sipelot

Nyate Bareng Santri di Kampung Qur'an Sipelot
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Bersahabat dengan para penghafal Al-Qur’an membawa kita untuk memahami perjuangan dan aktifitas mereka sehari-hari. Termasuk mereka yang tinggal di Kampung Sipelot, Malang, Jawa Timur. Menetap di daerah pesisir pantai selatan yang terletak di balik kaki Gunung Bromo, membuat mereka minim akan akses dan perkembangan.

Termasuk dalam menikmati perayaan Hari Raya Idhul Adha pada Senin (12/8) lalu. Kondisi lokasi yang berada di kawasan muslim minoritas, membuat mereka tidak mudah untuk menikmati daging kurban seperti kita. Yang ada hanyalah ikan tongkol yang setiap hari dibawa perahu-perahu milik warga sekitar.

Alhamdulilllah, genap tiga tahun ini, penyembelihan hewan kurban yang dilakukan PPPA Daarul Quran melibatkan  warga mereka. Tepatnya setelah kampung tersebut disahkan menjadi Kampung Quran Sipelot, Malang. Kehadiran Masjid Subulus Salam menjadi ujung tombak dakwah Ustadz Khoirul Pendamping Kampung Qur’an untuk mengajarkan anak-anak Sipelot mengaji dan menghafal Al-Quran.

Salah satunya Cici Aprilia (11), gadis Sipelot yang sudah hafal juz 30 dan beberapa surat pilihan. Sejak pagi tadi, Cici dan teman-temannya menyaksikan penyembelihan 20 hewan kurban di Masjid Subulus Salam ini.

Cici dan teman-temannya membantu pengepakan daging. Bapak-bapak menyembelih hewan kurban dan mencacah dagingnya. Ibu-ibu mengolah daging menjadi sate dan gulai untuk disantap bersama. Seluruh warga bahu-membahu mengolah hewan kurban untuk acara nyate bareng santri.

Acara ini menyuguhkan 300 porsi sate dan gulai kambing yang akan dinikmati bersama warga Kampung Qur’an Sipelot. Sekitar 60 keluarga yang biasanya melaut kini terlihat guyup rukun di masjid menikmati hidangan daging yang jarang mereka jumpai.

Mereka bersyukur dan berterima kasih kepada para donatur Daarul Qur’an yang mau berbagi daging kurban sampai di pesisir Sipelot ini. Berkat kehadiran hewan-hewan kurban ini, para santri bisa menikmati daging bersama keluarganya. Bahkan juga bisa berbagi dengan masyarakat sakitarnya. "Terimakasih kepada Daarul Qur’an yang mau jauh-jauh datang untuk nyate bersama warga Sipelot,” ujar Pak Imam Syafii salah satu warga.

Semoga keberkahan kurban ini terus mengalir untuk para sohibul kurban dan keluarga besar para penghafal Qur’an di Rumah Tahfizh, Pesantren Tahfizh, Pesantren Takhassus, Kampung Qur’an, dan saudara-saudaara kita di Nusantara yang tengah menikmati daging kurbannya. Aamiin. (runti)