Pejahit Keliling Ini Pasrah Hadapi Krisis Corona
Pak Abidin (40) adalah penjahit keliling yang sangat merasakan dampak ekonomi dari wabah corona yang kini tengah melanda Indonesia dan dunia. Sejak virus itu menerpa, jarang sekali ada yang menggunakan jasanya untuk menjahit pakaian.
Biasanya sehari dapat 10 orang yang mau jahit, kalo sekarang dapat satu orang aja udah syukur pak," tuturnya saat berbincang dengan tim PPPA Daarul Qur’an. Pak Abidin merupakan salah satu perantau di Bandung yang berasal dari Bumiayu, Jawa Tengah. Ia beserta istri dan kedua anaknya mulai merantau ke Bandung semenjak tahun 2009.
Hal itu tentu membuat pendapatannya berkurang. Sementara ia harus menafkahi istri dan dua anaknya di rumah. Saat ini pak Abidin hanya bisa berserah diri kepada Allah untuk kehidupan keluarganya serta terus ikhtiar mengayuh sepedanya mencari orang yang mau menjahit pakaian.
Atas dukungan para donatur bersama Aksi Muda Indonesia dan TaniHub melalui program “Paket Sembako untuk Dhuafa Hadapi Krisis Covid-19, PPPA Daarul Qur’an dapat sedikit membantu kehidupan keluarga Pak Abidin.
“Kami mengucapakan Jazakumullah Khairan kepada seluruh donatur yang telah berkontribusi dalam program Sembako ini. Semoga apa yang telah diberikan bernilai pahala di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Aamiin,” tutur Dena Fadilah, Pimpinan PPPA Daarul Qur’an Bandung. (zantina/ara)