Kakek Penjual Kerupuk Ini Sedekahkan Dagangannya di Tengah Krisis Covid-19

Kakek Penjual Kerupuk Ini Sedekahkan Dagangannya di Tengah Krisis Covid-19
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Mang Oto biasa orang memanggilnya. Setiap pagi dari jam 07.00 WIB, kakek berusia 70 tahun ini sudah berkeliling mengayuh sepedanya menjajakan kerupuk dagangannya. Kerupuk yang setiap hari ia ambil di pabrik tempatnya ia bekerja.

Dengan umurnya yang sudah tidak muda lagi, Kakek Oto harus tetap berjualan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya di rumah. Cobaan datang ketika pandemik corona menerpa Indonesia. Hasil jualan Mang Oto turun darstis hampir 50 persen.

"Biasana mah Amang teh tiap hari dapat Rp100.000,- ayeuna mah dapat Rp.20.000,- juga syukur (Biasanya dapat Rp100 ribu, sekarang Rp20 ribu saja sudah bersyukur)," tutur Mang Oto.

Cobaan untuk Mang Oto yang lainnya adalah ketika kerupuk yang ia jajakan tidak terjual, maka sisa kerupuknya adalah tanggungan dari Mang Oto. Tetapi hal itu justru bukan menjadi beban untuk Mang Oto.

Mang Oto malah bersyukur bisa berbagi kerupuk yang tidak terjualnya itu kepada pemulung-pemulung yang ada di sekitar Bandung.

"Upami Aya Bees (Kalau misalnya kerupuk sisa), Biasana mah Amang kasih ke pemulung-pemulung di jalan. Alhamdulillah cep, amang mah seneng bisa ngabagi kerupuk. Da Ari ngabagi nu sanes mah teu tiasa (kalau ngasih yang lain mah enggak bisa),” ujar Mang Oto dengan logat khas Sundanya.

Mang Oto merupakan salah satu pedagang kaki lima yang terkena dampak wabah Covid-19 ini. Alhamdulillah dengan adanya program “Bantu Para Pedagang Kecil Tetap Bertahan Hidup Hadapi Masa Krisis Covid-19”, Mang Oto dapat sedikit terbantu untuk kebutuhan hariannya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur yang turut berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Mudah-mudahan menjadi berkah untuk Mang Oto dan sahabat semua yang telah berpartisipasi, Aamiin,” ujar Dena Fadilah, Pimpinan PPPA Daarul Qur’an Bandung. (zantina/ara)