PPPA Daarul Qur'an Makassar Dampingi Korban Banjir Bandang di Bantaeng
Banjir Bandang terjang Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, sejak Jumat (12/6) pukul 16.00 WITA. Disinyalir, banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi kemudian membuat debit air Sungai Calendu meluap dan Cekdam Balang Sikuyu pun jebol di sisi kanannya.
Berdasarkan informasi, banjir menggenangi dua kecamatan dan lima kelurahan. Akibatnya sejumlah wilayah dan permukiman warga serta fasilitas umum lainnya terendam banjir.
Kejadian tersebut tentu saja menyisakan luka mendalam bagi para korban. Rumah-rumah mereka hancur, adapula yang hanyut dibawa arus air.
Menyikapi hal itu, Tim Siaga Bencana (Sigab) PPPA Daarul Qur'an Makassar sudah terjun ke lokasi banjir sejak Sabtu (13/6) dini hari guna mendampingi para korban. Di sana Sigab membantu proses evakuasi, membersihkan puing-puing sisa banjir, hingga membuka posko dan dapur umum.
Kepala Cabang PPPA Daarul Qur'an Makassar, Andi Kurniawan berkata, "alhamdulillah, sejak kemarin pagi Tim Sigab PPPA Daarul Qur'an Makassar sudah membuka posko layanan dapur umum untuk para korban banjir bandang di dua lokasi."
Ia melanjutkan, lokasi pertama pendirian dapur umum ada di Jalan Bakri, Keluarahan Bonto Rita, Kecamatan Bissapu, Kabupaten Bantaeng. Kemudian posko kedua berada di Masjid Besar Al- Jamiatul Khaeriah, Jl. Pahlawan, Tangnga-Tangnga, Kabupaten Bantaeng.
"Dibantu pak RT dan warga setempat, kami juga membagikan makanan untuk para korban," ungkap Andi.
Kondisi terkini desa-desa yang terdampak bencana sudah porak poranda. Hingga Ahad (14/6) pagi kemarin masih terlihat warga yang sedang gotong royong, bersih-bersih dan mengais barang-barang di tumpukan puing bekas rumah mereka.
Menurut Andi, tidak ada korban jiwa akibat banjir bandang tersebut. Meski demikian, kerusakan parah terjadi pada sejumlah rumah warga, terutama yang berada di bantaran sungai.
"Para warga di Jalan T. A. Gani 1 Be'lang, Kelurahan Bonto Sunggu, Kecamatan Bissappu, sedang gotong royong melakukan bersih-bersih rumah dan memilah barang-barang mana yang masih layak untuk digunakan. Tidak ada korban jiwa, hanya saja ada tujuh rumah yang rusak parah," ungkapnya.
Saat ini, para korban yang berada di posko membutuhkan sejumlah bantuan, terutama makanan dan pakaian. Sebab, karena minimnya pasokan makanan yang sampai ke warga, mereka terpaksa menjemur beras yang basah di bawah terik matahari agar dapat dikonsumsi kembali.
Direktur Utama PPPA Daarul Qur'an, Abdul Ghofur mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya mendampingi korban banjir bandang di Bantaeng dan sekitarnya. Ia pun mengajak masyarakat untuk turut mendoakan dan mendukung pasokan bantuan bagi para korban.
"Ayo, terus dukung mereka, dan juga doakan para korban agar diberikan ketabahan dan ganti yang sepadan dari Allah," pungkasnya. []