Terjebak Banjir, Bio Wahdariayadi Alami Trauma Berat

Terjebak Banjir, Bio Wahdariayadi Alami Trauma Berat
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Bio Wahdariayadi terlahir dengan keadaan lumpuh. Bahkan hingga kini usianya menginjak 15 tahun pun ia tidak dapat beraktivitas seperti anak-anak pada umumnya. Bio, panggilan akrabnya, adalah salah satu korban keganasan banjir bandang yang menerjang Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Jum'at (12/6) lalu.

Saat banjir bandang datang  menggulung rumahnya, ia dan ibunya sedang berada di dalam rumah. Mereka tak sempat menyelamatkan diri dan hanya terdiam di antara sapuan air yang masuk dari pintu, jendela dan berbagai celah rumahnya. .

Air dengan cepat merendam rumahnya. Tak butuh waktu lama hingga air menggenangi seisi rumah dengan ketinggian setengah badan orang dewasa itu.

Panik dan bingung bercampur aduk menjadi satu. Dalam hati Bio dan ibunya sudah tak terbesit lagi barang-barang dan harta bendanya. Sebab yang terpikirkan adalah keselamatan keduanya.

Meski demikian, rumahnya tak mengalami kerusakan yang berat dan hanyut seperti kebanyakan rumah di sana. Hanya saja, pakaian dan barang-barang lainnya ikut terendam.

Sejak banjir menerjang kampung halamannya, Bio terus menangis ketakutan. Ia trauma berat sehingga berdampak pada kondisi psikisnya saat ini. Setiap hari ia terus menangis, mengingat kejadian nahas yang meninpa diri dan keluarganya

"Setiap hari anak ini terus menangis, tadi pagi saat berkunjung ke rumahnya, Bio tak berhenti menangis karena ketakutan. Saat ini Bio butuh sekali popok ukuran XXL untuk dipakai setiap hari, krena keterbatasan fisik yang dimiliki jadinya tidak memungkinkan untuk ia bolak balik ke toilet buang air. Selain itu Bio juga butuh minyak kayu putih, susu, dan celana," ujar Andi Kurniawan, Kepala Cabang PPPA Daarul Qur'an Makassar. (nunung)