Roadshow Mobile Qur’an, Menapaki Jejak Langkah 14 Tahun Perjalanan PPPA Daarul Qur'an

Roadshow Mobile Qur’an, Menapaki Jejak Langkah 14 Tahun Perjalanan PPPA Daarul Qur'an
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Genap satu tahun berlalu sejak Indonesia mencatat kasus Covid-19 pertamanya. Sepanjang tahun 2020 pembatasan sosial telah memaksa proses pembelajaran baik formal dan informal dilakukan secara daring dari rumah. Proses pembelajaran jarak jauh ternyata memberikan persoalan sendiri terutama bagi keluarga menengah ke bawah yang tak memiliki fasilitas pembelajaran dan pendampingan yang memadai.

Seperti yang dirasakan oleh adik-adik yang tergabung di Rubbik School, sebuah rumah belajar kreatif inovatif yang beralamat di Kampung Delikrejo, RT 13 RW 11, Kelurahan Tandang, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah. Anak-anak di rumah belajar tersebut berasal dari keluarga kurang mampu dan tumbuh berkembang di lingkungan yang lekat dengan kriminalitas.

"Sejak pandemi, kami sempat menutup Rubbik selama delapan bulan, tapi ternyata berpengaruh sekali terhadap anak-anak di sini yang notabenya berasal dari keluarga dengan keterbelakangan ekonomi dan 'broken'. Akibat pandemi anak-anak kembali turun ke jalan membantu orang tuanya mencari uang, jadi seringkali pelajaran sekolah dan mengaji mereka terbengkalai," tutur Keyko Ayu pengelola Sekolah Rubbik.

Setelah kembali dibuka dengan protokol kesehatan sejak tiga bulan lalu, kini pada Selasa (8/3) Mobile Qur’an PPPA Daarul Qur'an Semarang hadir untuk memberikan memotivasi, menghibur dan mengajak bermain anak-anak Rubbik melalui dongeng anak Islami yang dibawakan oleh Kak Blangkon. Sebelum kegiatan berlangsung anak-anak terlebih dahulu dicek suhu tubuhnya. Mereka pun diwajibkan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan berwudhu.

Acara berlangsung dengan meriah, gelak tawa terdengar sepanjang acara berlangsung. Melalui dongeng, semangat belajar mereka kembali dibangkitkan untuk berani bermimpi menjadi orang yang hebat.  Nilai-nilai akhlak Islami dan Al-Qur'an pun diajarkan kepada 65 peserta yang hadir. Acara pun ditutup dengan penyerahan buku Iqra' dan Al-Qur'an kepada sekolah Rubbik.

Shinta, salah seorang Tim PPPA Daarul Qur'an Semarang berkeyakinan bahwa siapapun berhak dan berpeluang menjadi penghafal Al-Qur'an. "Allah tidak pernah membatasi penjaga Al Qur'an, siapapun bisa dan apapun latar belakangnya bisa menjadi hafidz Qur'an," imbuhnya.

Aksi Mobile Qur’an ini merupakan rangkaian acara dalam rangka menyambut milad PPPA Daarul Qur'an yang ke - 14 pada 29 Maret mendatang. Serangkaian acara lainnya masih akan digelar hingga hari H oleh PPPA Daarul Qur’an di seluruh Indonesia. []

Oleh: Ade, PPPA Daarul Qur'an Semarang