Sebuah Musala Tetap Berdiri Kokoh Meski Diterjang Banjir Bandang

Sebuah Musala Tetap Berdiri Kokoh Meski Diterjang Banjir Bandang
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Kampung Buluheun yang terletak di Lebak, Banten, terputus dari akses ke berbagai wilayah di sekitarnya akibat banjir yang menghanyutkan jalan utama. Tak hanya itu, 30 rumah warga dan dua sekolah dinyatakan hanyut dan tidak tersisa. Sementara puluhan rumah dan bangunan lainnya rusak berat.

Namun, ada hal yang menyita perhatian warga dan relawan yang bertugas di sana. Sebuah musala milik salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kampung Buluheun terlihat masih berdiri tegak, sedangkan bangunan sekolah dan rumah warga di sekitarnya telah hanyut terbawa aliran Sungai Ciberang yang menerjang dengan ketinggian enam hingga tujuh meter.

Musala tersebut nampak berwarna cokelat akibat lumpur yang menyelimuti di seluruh permukaan dinding. Meski demikian, bangunannya masih kokoh. Hanya jendela dan pintu yang terlihat rusak serta lantai yang kotor.

Entus, salah satu tokoh masyarakat setempat mengatakan bahwa seluruh bangunan sekolah telah hanyut kecuali musala tersebut. Ia pun keheranan, pasalnya hanya musala itulah yang masih berdiri tanpa kerusakan berat.

"Di sana ada dua sekolah, itu sudah hilang semua. Tapi, masih ada mushola itu. Alhamdulillah, nggak kebawa air. Padahal bangunan dan rumah di sekitarnya sudah hilang dan hancur," tutur Entus.

Entus dan warga lain menunjukkan sebuah video amatir yang diambil seorang warga sebelum kedua sekolah tersebut hanyut. Dalam video itu terlihat bahwa sekolah-sekolah tersebut terendam air setinggi enam hingga tujuh meter hingga menutupi sebagian besar bangunan. Air yang bergelombang terus menerjang dinding-dinding sekolah hingga akhirnya roboh dan mulai terbawa banjir.

Tim Siaga Bencana (SIGAB) PPPA Daarul Qur'an terjun ke lokasi tersebut dan membantu warga membangun jembatan penyeberangan sementara dari batu, bambu dan kayu. Sebelum jembatan tersebut jadi, bantuan-bantuan yang didistribusikan kepada para korban diberikan melalui karung-karung yang diikat di tali karena belum adanya akses menyeberang.

“Kasihan warga yang rumahnya habis dibawa banjir. Alhamdulillah atas amanah dari para donatur, PPPA Daarul Qur'an bisa hadir untuk membantu dan menyalurkan bantuan yang menjadi kebutuhan mendesak para korban,” ujar Koordinator SIGAB PPPA Daarul Qur’am, Rojali. (dio/ara)