Selesaikan Hafalan 30 Juz, Aceng Jadi Kado Istimewa PPPA Daarul Qur’an Jelang Miladnya yang Ke-14

Selesaikan Hafalan 30 Juz, Aceng Jadi Kado Istimewa PPPA Daarul Qur’an Jelang Miladnya yang Ke-14
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Menjelang hari jadinya yang ke-14, banyak perjalanan yang telah tahun PPPA Daarul Qur’an lalui. Begitu banyak hadiah terindah yang didapatkan, di antaranya adalah lahirnya ribuan santri penghafal Al-Qur’an.

Dalam hitungan hari menuju momen bersejarah itu, lahir satu lagi santri penghafal Al-Qur’an 30 juz dari Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus Brebes, ia adalah Aceng Imam Sibaweh.

Aceng, sapaan akrabnya, berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 juz tepat beberapa hari sebelum milad PPPA Daarul Qur’an yang jatuh pada 29 Maret mendatang. Ia sekaligus menjadi salah hadiah satu hadiah terindah PPPA Daarul Qur’an.

Ia adalah santri Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus Brebes asal Kabupaten Tasik, Jawa Barat. Sudah dua tahun Aceng belajar dan menghafal Al-Qur’an di sana.

Menurut anak keenam dari delapan bersaudara itu, perjalanan menjadi seorang hafidz Qur’an tak mudah. Banyak hal yang harus dikorbankan, salah satunya jauh dari orang tua dan keluarga.

Meski demikian, Aceng meyakini bahwa ikhtiarnya menghafal Al-Qur’an tak akan sia-sia. Karena dengan Al-Qur’an, ia yakin akan dapat membahagiakan orang tuanya.

“Tanggung jawab saya menjadi anak yaitu membanggakan dan membahagiakan orang tua, bilamana itu tidak terwujud di dunia, setidaknya ilmu Al-Qur’an yang saya pelajari saat ini bisa membantu di akhirat,” ujar Aceng.

Banyak cita-cita yang ia inginkan, salah satunya yaitu menjadi sejarawan. Kegemarannya membaca buku tentang sejarah,  memotivasinya untuk memperdalam ilmu sejarah.

Baginya, ilmu sejarah sangatl penting karena akan menjadi bekal generasi muda yang akan datang. Tidak dipungkiri juga bahwa latar belakang keluarga yang sangat disiplin untuk membiasakan anak-anaknya agar gemar membaca menjadikan Aceng pun hobi membaca.

“Semoga suatu saat Allah memberi kesempatan kepadaku untuk menjadi sejarawan yang hafidz Qur’an,” harap Aceng. []

Oleh: Royana, PPPA Daarul Qur’an Cirebon