Tasyakuran dan Wisuda Tahfidz Intensif Batch 3 yang Berlangsung Haru

Tasyakuran dan Wisuda Tahfidz Intensif Batch 3 yang Berlangsung Haru
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Rumah Tahfidz Intensif binaan PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta menyelenggarakan tasyakuran dan wisuda pada Selasa, (31/8). Program yang masih terus berjalan selama tiga periode ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, mulai dari manager Rumah Tahfidz hingga antusias para santri yang patut diapresiasi.

Wisuda tahfidz intensif batch 3 yang diikuti sembilan santriwati berjalan dengan lancar. Adanya pandemi Covid-19 tidak menjadikan gagalnya acara. Kecanggihan teknologi turut hadir mewarnai prosesi wisuda kali ini. Selain itu, juga dihadiri oleh wali santri dari berbagai daerah yang terhubung melalui aplikasi zoom.

Dari sisi terpisah, tangis haru para santri juga tidak terlewatkan. Bersyukur telah melalui program tahfidz intensif dengan berbagai cerita. Ada yang lulus batch 3 dengan menghafal 10 juz, dan tidak sedikit pula yang telah mengkhatamkannya 30 juz. Semua dapat dilalui berkat kegigihan dan niat, serta tidak lupa bimbingan para pengampu tahfidz intensif.

Muthia Nandika (19) gadis remaja asal Banjarnegara adalah wisudawan terbaik batch 3 yang telah merampungkan hafalannya 30 juz hanya dalam 75 hari.

Ustadz Jimmy Pranata selaku pengelola Graha Tahfidz Intensif juga menyampaikan bahwa setiap santri mempunyai basis yang berbeda dan tidak bisa dipaksakan dengan patokan metode. Namun arahan serta pendampingan selalu diberikan dengan baik dan intensif, sehingga para santri dapat menghafal dengan caranya sendiri.

“Pesan saya kepada alumni batch 3, semoga bisa terus menjaga dan mengamalkan hafalannya dimanapun berada, serta bisa terus menjalin interaksi dengan Al-Qur’an,” ucapnya.

Berbeda dari program tahfidz intensif batch 3 yang telah selesai, itqon atau penguatan hafalan merupakan pembaharuan batch 4 yang akan dibuka sampai akhir September. Harapan adanya pembaharuan program tahfidz intensif kedepannya dapat lebih menanamkan Al-Qur’an dalam hati para santri. Bukan hanya bagaimana mempercepat hafalan atau akselerasi serta ziyadah, tetapi para santri diharapkan ada kedekatan yang erat dengan setiap ayat yang dihafal, sehingga hafalannya akan kuat dan tidak mudah hilang.